webnovel

Lintang Waktu

Semenjak perceraian kedua orangtuanya, hidup Anneta berubah. Apalagi ia harus meninggalkan sahabat masa kecilnya. Dia Amar, cowok yang selalu ada menemani Anneta untuk tetap bertahan kuat menghadapi segala kekacauan akibat pertengkaran kedua orangtua. Cowok yang selalu ada untuk memberikan senyuman baru demi menggantikan senyum lama yang menghilang dari wajah Anneta. Setelah perpisahannya dengan Amar, Anneta melewati banyak hal sulit dalam hidupnya. Tahun demi tahun ia lewati hanya dengan memikirkan sosok sahabat yang tak pernah ia temui kembali. Hingga suatu hari, ia bertemu sosok baru. Dia Bara, sangat dingin, sulit diajak berbicara, bahkan sangat sulit untuk disentuh. Cowok itu selalu menjadi bahan perbincangan di mana pun dan kapan pun. Tapi anehnya, ada sesuatu yang membuat Anneta bertanya-tanya hingga ingin mengetahui tentang cowok itu lebih dalam. Karena ia yakin, Bara adalah sosok lelaki yang menyimpan sejuta rahasia dan pasti memiliki keterikatan dengan masa lalunya. Di sisi lain, Anneta dibingungkan oleh sosok Keenan yang benar-benar menyerupai sahabat masa kecilnya~Amar. Dari segi wajah, bahasa tubuh hingga kelakuannya benar-benar mencerminkan sosok Amar. Tapi ada sesuatu yang Keenan coba rahasiakan dan sembunyikan dari gadis itu.Segala pertanyaan terangkai dalam benak Anneta. Jika benar Keenan adalah Amar, mengapa ia bersembunyi? Apa ada sesuatu yang ia coba untuk rahasiakan? Anneta benar-benar bingung dengan nalurinya. Keenan, atau Bara? Kedua orang itu sama-sama mencoba untuk menyembunyikan sesuatu yang pasti berhubungan dengan rangkaian masa lalu. Mungkinkah segala teka-teki ini akan terkuak?

Inya Sidhyadahayu · Teen
Not enough ratings
27 Chs

24 // Hidup Atau Mati?

Luka yang bersemayam serta batin yang tertekan, bisa saja dipendam dalam-dalam. Tapi tak dapat dipungkiri lagi, jika luka yang dipendam dapat membunuh seseorang secara perlahan-lahan.

•••

Dua bulan tanpa Anneta.

Anneta tak kunjung bangun dari komanya, membuat Bara seperti tak memiliki semangat hidup. Selama itu juga Bara selalu menghabiskan sisa harinya setelah pulang sekolah di rumah sakit.

Bara mengalami kehancuran yang teramat. Selama ini ia merasa tersiksa, tak ada Anneta yang selalu berulah dan mengisi hari-harinya. Bahkan untuk makan dan tidur saja, ia merasa kesulitan.

Bara seketika beringsut lemas, nyawanya seperti direnggut secara paksa. Tubuhnya terasa lemas untuk digerakkan, hatinya seperti teremas perih membuat pikirannya semakin rusak.

Ariel menangis pasrah, ia mulai memikirkan hal-hal aneh. Perempuan paruh baya itu terlihat sangat depresi, raut wajahnya memucat. Segala semangat dan gairah untuk tetap hidup seakan menghilang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com