webnovel

Lintang Waktu

Semenjak perceraian kedua orangtuanya, hidup Anneta berubah. Apalagi ia harus meninggalkan sahabat masa kecilnya. Dia Amar, cowok yang selalu ada menemani Anneta untuk tetap bertahan kuat menghadapi segala kekacauan akibat pertengkaran kedua orangtua. Cowok yang selalu ada untuk memberikan senyuman baru demi menggantikan senyum lama yang menghilang dari wajah Anneta. Setelah perpisahannya dengan Amar, Anneta melewati banyak hal sulit dalam hidupnya. Tahun demi tahun ia lewati hanya dengan memikirkan sosok sahabat yang tak pernah ia temui kembali. Hingga suatu hari, ia bertemu sosok baru. Dia Bara, sangat dingin, sulit diajak berbicara, bahkan sangat sulit untuk disentuh. Cowok itu selalu menjadi bahan perbincangan di mana pun dan kapan pun. Tapi anehnya, ada sesuatu yang membuat Anneta bertanya-tanya hingga ingin mengetahui tentang cowok itu lebih dalam. Karena ia yakin, Bara adalah sosok lelaki yang menyimpan sejuta rahasia dan pasti memiliki keterikatan dengan masa lalunya. Di sisi lain, Anneta dibingungkan oleh sosok Keenan yang benar-benar menyerupai sahabat masa kecilnya~Amar. Dari segi wajah, bahasa tubuh hingga kelakuannya benar-benar mencerminkan sosok Amar. Tapi ada sesuatu yang Keenan coba rahasiakan dan sembunyikan dari gadis itu.Segala pertanyaan terangkai dalam benak Anneta. Jika benar Keenan adalah Amar, mengapa ia bersembunyi? Apa ada sesuatu yang ia coba untuk rahasiakan? Anneta benar-benar bingung dengan nalurinya. Keenan, atau Bara? Kedua orang itu sama-sama mencoba untuk menyembunyikan sesuatu yang pasti berhubungan dengan rangkaian masa lalu. Mungkinkah segala teka-teki ini akan terkuak?

Inya Sidhyadahayu · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
27 Chs

15 // Timbal Balik?

Setiap kali awan gelap datang dalam hidup, percayalah, cahaya terang matahari sudah menunggumu dari balik sana.

•••

Hari ini adalah jam pelajaran olahraga. Kebetulan jadwal olahraga kelas Anneta sama dengan jadwal olahraga kelas Keenan.

Anneta hanya duduk di pinggir lapangan, ia sudah meminta izin kepada guru yang mengajar karena tidak sanggup jika mengikuti pelajaran olahraga ini hingga akhir. Apalagi akibat penyakit anemia yang diidapnya, membuat gadis itu tidak boleh kelelahan.

Setelah beberapa jam, pelajaran olahraga selesai. Kedua kelas yang mendapat jadwal olahraga hari ini, diperbolehkan istirahat terlebih dahulu dibanding kelas lain. Keenan dan Zara mendekat ke arah Anneta, cowok itu memberikan minuman ke arahnya.

"Nih Ann, buat lo," ucap Keenan sambil tersenyum.

Zara duduk di sebelah Anneta, gadis itu mengibaskan tangannya ke arah wajah, tampaknya dia kelelahan mengikuti olahraga hari ini.

"Lo capek, Zar?" tanya Anneta.

Zara mengangguk, "Iya, Ann."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com