webnovel

Lintang Waktu

Semenjak perceraian kedua orangtuanya, hidup Anneta berubah. Apalagi ia harus meninggalkan sahabat masa kecilnya. Dia Amar, cowok yang selalu ada menemani Anneta untuk tetap bertahan kuat menghadapi segala kekacauan akibat pertengkaran kedua orangtua. Cowok yang selalu ada untuk memberikan senyuman baru demi menggantikan senyum lama yang menghilang dari wajah Anneta. Setelah perpisahannya dengan Amar, Anneta melewati banyak hal sulit dalam hidupnya. Tahun demi tahun ia lewati hanya dengan memikirkan sosok sahabat yang tak pernah ia temui kembali. Hingga suatu hari, ia bertemu sosok baru. Dia Bara, sangat dingin, sulit diajak berbicara, bahkan sangat sulit untuk disentuh. Cowok itu selalu menjadi bahan perbincangan di mana pun dan kapan pun. Tapi anehnya, ada sesuatu yang membuat Anneta bertanya-tanya hingga ingin mengetahui tentang cowok itu lebih dalam. Karena ia yakin, Bara adalah sosok lelaki yang menyimpan sejuta rahasia dan pasti memiliki keterikatan dengan masa lalunya. Di sisi lain, Anneta dibingungkan oleh sosok Keenan yang benar-benar menyerupai sahabat masa kecilnya~Amar. Dari segi wajah, bahasa tubuh hingga kelakuannya benar-benar mencerminkan sosok Amar. Tapi ada sesuatu yang Keenan coba rahasiakan dan sembunyikan dari gadis itu.Segala pertanyaan terangkai dalam benak Anneta. Jika benar Keenan adalah Amar, mengapa ia bersembunyi? Apa ada sesuatu yang ia coba untuk rahasiakan? Anneta benar-benar bingung dengan nalurinya. Keenan, atau Bara? Kedua orang itu sama-sama mencoba untuk menyembunyikan sesuatu yang pasti berhubungan dengan rangkaian masa lalu. Mungkinkah segala teka-teki ini akan terkuak?

Inya Sidhyadahayu · Teen
Not enough ratings
27 Chs

16 // Pelukanmu

Jika seseorang tak sanggup menahan air matanya yang penuh duka, maka tugas kita sebagai manusia adalah menggenggam erat tangan itu, lalu menjadi pendengar yang baik.

•••

Bara merebahkan diri di kasurnya, melihat ke langit-langit kamar sejenak. Tak lama kemudian cowok itu duduk dan langsung meraih laptopnya. Ia membuka browser, kemudian mulai mengetikkan sesuatu di kotak search.

Cara mengungkapkan perasaan kepada perempuan agar tidak gugup.

Bara menghela napasnya melihat begitu banyak artikel yang membahas soal itu. Apa ia harus baca satu per satu?

"Hei Ikan Paus terdampar! Turun makan!" teriak Laras dari bawah.

Bara berdecak, "Ck! Dasar kakak sialan! Baru juga mau searching," gumamnya. Bara meletakkan laptop itu di meja kemudian turun dengan raut muka menyebalkan.

Semua orang telah berada di meja makan. Bara berjalan, meraih salah satu kursi kemudian duduk di sana.

"Pa, tau nggak? Waktu itu Bara ngajak temen-temennya ke rumah tau," ucap Laras terang-terangan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com