Tidak lama kemudian, Adrian datang membawakan hasilnya.
"Pak, airnya baik-baik saja." Kata Adrian. "Seperti yang sebelumnya, air ini juga layak minum."
Masih tidak ada masalah?
Randika merasa bahwa Roberto pasti memiliki trik lain, dia pun bertanya. "Apakah ada kandungan yang tidak bisa dideteksi dengan alatmu?"
"Tidak mungkin." Adrian menggelengkan kepalanya dan duduk di depan Randika. "Pak, mesin kita itu adalah keluaran terbaru dan yang paling canggih. Tidak ada kandungan aneh di dalam air, tetapi proporsi beberapa elemen sedikit lebih tinggi daripada biasanya."
"Dan apa yang akan terjadi kalau kita mengkonsumsinya?" Randika menegang.
"Tidak apa-apa, namanya air tetap air pak, tidak mungkin itu membunuh kita."
Mendengar kata-kata Adrian ini, hati Randika semakin ragu.
Setelah itu, orang-orang mulai berdatangan kembali dan ruangan ini pun kembali sibuk.
Setelah beberapa saat, akhirnya waktu jam pulang kantor telah tiba.
Randika kembali ke rumah bersama Inggrid.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com