"Kak Randika."
Hannah masuk ke dalam ruangan laboratorium Randika, untungnya saja, tidak ada orang selain Randika karena semuanya sudah keluar untuk makan siang.
Jika mereka mendengar kata-kata Hannah barusan, gosipnya menikahi Inggrid Elina bisa tersebar luas.
"Hei." Randika melambaikan tangannya. "Kenapa kamu di sini?"
"Aku bosan, jadinya aku datang ke perusahaan." Hannah mengambil kursi dan duduk di samping Randika. Dia langsung melirik ke komputer Randika yang layarnya ternyata game mine sweeper.
"Kak, kakak begitu bebasnya sampai main game saat bekerja." Mulut Hannah sudah melengkung bagaikan pelangi.
"Han, bukan berarti aku punya waktu luang, aku harus menemanimu setiap harinya. Apa kamu tidak ada kelas?"Tanya Randika.
"Tidak ada kelas beberapa hari ke depan, aku tinggal menunggu hasil ujian keluar." Kata Hannah sambil tersenyum. Tiba-tiba dia merasa haus, dia kemudian mengeluarkan sebotol air putih dari tasnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com