"Tidak mau." Randika bahkan tidak menoleh ke arah Hannah.
"Maksudmu apa kak!" Hannah menjadi marah. Kakak iparnya ini bahkan tidak mau menoleh ke arahnya.
Ibu Ipah yang sedang sibuk memasak secara tidak sengaja melihat muka cemberut Hannah, dia tertawa melihat mereka berdua. Rupanya nona mudanya itu punya hubungan yang baik dengan nak Randika, pikirnya.
"Artinya aku tidak mau pergi, lagipula kenapa aku harus menemanimu pergi?" Randika akhirnya menoleh.
"Jangan gitu dong kak, aku barusan saja selesai ujian lho. Kakak harus menemaniku pergi!" Hannah menghampiri Randika dan duduk di sampingnya.
"Kenapa kamu tidak pergi sama teman-temanmu?" Randika kehabisan kata-kata. "Bukankah mereka juga senang pergi-pergi sepertimu?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com