Wajah Ibu Ipah benar-benar pucat. Dia tidak bisa mencegah orang-orang ini, para pendekar yang dibawa oleh Yosef terlalu banyak dan disamping Henry ada 2 orang yang jauh lebih kuat daripadanya. Bahkan menghadapi 2 orang itu Ibu Ipah tidak mampu, kemampuan mereka terlalu beda jauh. Dia hanya bisa melihat Inggrid dibawa oleh Henry.
Henry adalah anak kelima dari keluarga Alfred.
Yosef menatap tajam Randika yang terdiam dan tertawa. "Bagaimana rasanya tidak berdaya? Kau pasti merasa seperti sampah bukan? Aku beritahu sekali lagi padamu, di hadapan keluarga Alfred kau hanyalah seekor semut! Tidak ada apa-apanya!"
Randika mengangkat kepalanya dan menatap Yosef. Tidak ada ekspresi di wajahnya.
"Kenapa? Mau menghajarku lagi? Kau pikir dengan menghajarku kau bisa menyelamatkan istrimu itu? Kau harus membiasakan diri kalau di dunia ini ada kekuatan yang tidak bisa kau lawan." Yosef tertawa keras.
"Oh ya?" Randika masih menatap tajam Yosef. "Hari ini kau tidak akan berjalan lagi."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com