webnovel

Laga Eksekutor

Pria yang sudah memiliki harta dan kekuatan tidak akan bisa mengendalikan dirinya sendiri. Sejak Mahesa menemukan sebuah kalung ajaib, dia tidak pernah bingung akan arah hidupnya. Ini berkat roh berumur ribuan tahun yang tinggal didalam kalung itu, yang selalu menuntun Mahesa untuk menjadi raja pembunuh terhebat. Setelah pembantaiannya selesai, Mahesa kembali ke Indonesia dan menjadi seorang satpam di perusahaan aksesori terbesar di Surabaya dengan gaji yang cukup besar. Bukannya bertaubat, Mahesa justru suka pergi ke bar dan memadu cinta satu malam dengan wanita-wanita yang merangsang nafsunya. Walaupun dia sempat menolong seorang anak kuliahan yang bekerja sebagai penari di bar karena alasan tertentu, karma tetap memanggilnya. Setelah Mahesa mengambil keperawanan seorang wanita yang bukanlah wanita biasa, Mahesa harus menikahi wanita itu dengan 11 baris syarat tertulis. Selagi kebebasannya terenggut karena sebuah pernikahan, Mahesa masih harus mengatasi para musuh lama yang bermunculan di Indonesia dan mengganggu kehidupannya. Apa yang harus Mahesa lakukan demi melindungi para wanita-wanitanya?!

Indra_Wijaya11 · Seni bela diri
Peringkat tidak cukup
420 Chs

Masa Kelam

"Aku takut setengah mati, untung lari kencang, hehe." Di pojok ruangan, seorang pencuri kecil tersenyum, "Hah! Orang tua yang sudah mati itu benar-benar menyambar batu Benbaby, lihat Benbaby Jangan mencurinya kembali. "

Ia menyelinap ke kamar lagi dan melihat dengan tenang.

"Mahesa, ada apa?" Yunita menemukan bahwa Mahesa tidak normal dan mau tidak mau bertanya.

Mahesa tersenyum, "Tidak apa-apa."

Hendro Tanjung menggosok tangannya, "Anak muda, mari kita bicara sekarang."

"Bukan tidak mungkin untuk mengatakan, Tuan Tanjung, dapatkah kita menemukan tempat yang lebih aman." Kata Mahesa.

Tempat yang aman?

Hendro Tanjung terkejut sesaat, dan dia tidak mengerti apa yang dimaksud Mahesa. Ini adalah Kediaman Tanjung. Apakah masih aman?

Mahesa secara alami melihat keraguan Hendro Tanjung, dan mendekat ke telinganya untuk mengucapkan beberapa patah kata dengan suara rendah. Setelah mendengar kata-kata Mahesa, ekspresi Hendro Tanjung berubah beberapa kali, "Benarkah?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com