webnovel

Laga Eksekutor

Pria yang sudah memiliki harta dan kekuatan tidak akan bisa mengendalikan dirinya sendiri. Sejak Mahesa menemukan sebuah kalung ajaib, dia tidak pernah bingung akan arah hidupnya. Ini berkat roh berumur ribuan tahun yang tinggal didalam kalung itu, yang selalu menuntun Mahesa untuk menjadi raja pembunuh terhebat. Setelah pembantaiannya selesai, Mahesa kembali ke Indonesia dan menjadi seorang satpam di perusahaan aksesori terbesar di Surabaya dengan gaji yang cukup besar. Bukannya bertaubat, Mahesa justru suka pergi ke bar dan memadu cinta satu malam dengan wanita-wanita yang merangsang nafsunya. Walaupun dia sempat menolong seorang anak kuliahan yang bekerja sebagai penari di bar karena alasan tertentu, karma tetap memanggilnya. Setelah Mahesa mengambil keperawanan seorang wanita yang bukanlah wanita biasa, Mahesa harus menikahi wanita itu dengan 11 baris syarat tertulis. Selagi kebebasannya terenggut karena sebuah pernikahan, Mahesa masih harus mengatasi para musuh lama yang bermunculan di Indonesia dan mengganggu kehidupannya. Apa yang harus Mahesa lakukan demi melindungi para wanita-wanitanya?!

Indra_Wijaya11 · Seni bela diri
Peringkat tidak cukup
420 Chs

Ingin lebih berkuasa

Mahesa Sudirman menyentuh wajahnya yang panas dan sakit, tetapi dia tertawa di dalam hatinya. Wanita ini memiliki reaksi yang kuat, dan dia basah setelah dua pukulan.

Air mata mengalir diam-diam dari sudut matanya, Yunita Anggraeni menggigit bibirnya. Lalu, ia menampar wajah Mahesa Sudirman lagi, dan mengikuti kakinya untuk menyambutnya. Kemudian ia benar-benar kehilangan sikap seorang tuan, seperti tikus yang berdiri.

"Ah! Bisakah kamu melakukannya dengan ringan? Itu menyakitkan!"

"Aku akan membunuhmu." Yunita Anggraeni mendorong Mahesa Sudirman menjauh, mengambil pistol di tanah, dan mengarahkannya ke kepalanya.

Mahesa Sudirman tersenyum gemetar, mengulurkan tangannya untuk memegang pistol, dan berkata, "Yunita Anggraeni, jangan lakukan ini, bagaimana jika apinya padam?"

"Itu pantas. Kau adalah bajingan, lebih baik mati." Yunita Anggraeni menangis dan mengutuk.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com