VOTE, KOMENTAR & SHARE
Cerita ini ya guys!!
Happy reading!!
****
Tak ada suara apapun yang terdengar di kamar si kecil Alarix. Mengingat bahwa hampir tengah malam bayi tampan itu baru memejamkan matanya begitu Valerry memaksa lelaki kecil itu meraup dada Valerry untuk Keanu hisap.
Hingga pagi menjelang. Menghantarkan suara kicauan dari burung yang tak sengaja hinggap di pohon. Cahaya yang di pancarkan oleh sang mentari masuk menerobos begitu saja melalui celah jendela kamar itu. Hingga membuat wanita bersurai panjang tersebut mengedip kedipan kelopak matanya. Merasa silau dengan cahaya tersebut. Namun sebelum ia benar-benar membuka mata, ada sesuatu yang aneh dalam tubuhnya. Seperti ada lengan yang sedang memeluk pinggangnya dan hisapan kecil yang ia rasakan pada pucuk payudaranya.
Baby Kean masih menyusu? pikir Valerry, saat mengingat kemarin malam bayi itu sedang menyusu padanya.
Namun pemikiran itu segera Valerry tepis jauh-jauh saat tangan wanita cantik itu meraba rambut Kean yang terasa lebih panjang dari biasanya.
Valerry mengernyit dan ia memikirkan kemungkinan-kemungkinan lainnya. Jika yang sedang ia peluk bukan Keanu, maka dia adalah....
DEMIT!!
Sial!! Hanya ada satu orang yang bisa melakukan ini padanya. Hanya ada satu orang yang berani melakukan ini pada puncak payudara Valerry dengan hisapan kecil bak seorang bayi yang sedang membutuhkan minum demi memupus dahaga yang di rasakan. Dan Valery sangat yakin siapa pemilik lengan yang ada di pinggangnya dan hisapan-hisapan di balik puting miliknya.
Kenzo Alarix!!
Sial!! Kenapa Valerry merasa kecolongan luar biasa seperti ini. Saat mata Valerry terbuka dengan sempurna, betapa ia sangat terkejut dengan apa yang terlihat di depan bola matanya yang melotot. Lelaki datar ini benar-benar tidak bisa di jelaskan dengan kalimat macam apapun. Wajahnya saja yang datar dengan kalimat super pendek, tapi nyatanya, ia menjelma menjadi Baby Kean dengan tubuh super besar seperti ini.
Tai Ayam!!
Valerry ingin sekali mendorong lelaki yang masih setia dengan aktifitasnya itu dengan kuat. Jika di perlukan, Valerry akan menarik rambut pantat ayamnya dengan kuat hingga Kenzo menjerit dan memohon ampun padanya. Tapi sialnya, angannya itu tidak akan bisa Valerry lakukan.
Shit!! Kenapa Valerry selalu merasa ternodai dengan sikap semena-mena para Alarix ini.
Dengan pelan Valerry menarik diri dari badan Kenzo . Membawa lengan itu untuk berganti posisi dan kemudian mencoba melepaskan puting susunya di mulut lelaki yang masih aktif berada di atas puncak dadanya.
Tapi nyatanya, sang Dewa memilih untuk tidak membiarkan Valerry lepas dari cangkang Kenzo Alarix. Sebelum putingnya benar-benar lepas dari mulut Kenzo, lelaki itu lebih dulu menghisap puncak dada Valerry dengan kuat, hingga membuat Valerry meringis lalu menepuk pipi Kenzo keras.
"Sakiiittt!!" Lirih Valrrry. Mendesis dengan dahi mengernyit.
Mendengar rintihan Vakerry, nyatanya sanggup membuat mata jelaga itu akhirnya terbuka. Aktifitasnya terganggu dan Kenzo sangat tidak menyukai itu. Mata hitam milik Alarix itu menghunus tajam tepat di mata bening Valerry. Memberi percikan yang tidak Valerry mengerti dengan pasti. Mata itu seperti menelan Valerry hingga Valerry tak berkutik di buatnya.
Dan sudahkah Valerry katakan jika mata Kenzo seperti Medan magnet yang hanya sekali tatap, Valerry akan terperangkap dalam gelapnya manik yang Kenzo miliki?
Lelaki dengan paras tampan itu kembali terlihat memejamkan matanya. Aktifitas yang sempat terganggu itu pun kembali bermuara saat Kenzo melumat puting Valerry dengan hisapan hisapan kuat yang sanggup membuat Valerry melenguh di buatnya.
Ohhhss... Valerry membekap mulutnya. Tidak mungkin ia merasakan sensasi seperti ini hanya putingnya di hisap oleh Kenzo, kan?.
Kenzo tentu menikmati hisapan ini dengan kesenangannya sendiri. Bisa merasakan dada Valerry seperti yang ia inginkan. Dan beruntung sekali dia bisa menikmati puting Valerry hingga pagi menjelang.
Oh... Shitt!!! Kenzo menggeram. Lelaki itu benar-benar menikmati apa yang mulutnya lakukan. Menikmati bagaimana ekspresi dan erangan yang Valerry berikan saat dengan sengaja Kenzo membelai puting Valerry dengan jilatan-jilatan di sekitar payudara wanita itu.
Dan jangan lupakan juga telapak kiri Kenzo yang tak mau tinggal diam. Merayap layaknya seekor predator terganas, jemari Kenzo dengan aktiff meraba masuk ke dalam kaos Valerry lalu meraup dada Valerry dengan remasan-remasan yang sanggup membuat wanita musim semi itu melenguh dengan dada membusung. Menikmati setiap pergerakan tangan Kenzo pada dua payudaranya.
"Arggh..." Erang Valerry. Suara yang untuk pertama kakinya ia keluarkan untuk Kenzo. Dan lelaki tampan itu semakin kencang dengan hisapan yang ia lakukan dan remasan-remasan itu kian keras Kenzo lakukan. "Hnmm..." Valerry bergumam dengan membekap mulutnya. Malu sekali rasanya mendapati dirinya terlena hanya dengan kenakalan yang Kenzo lakukan pada payudara miliknya.
Namun sebelum Kenzo kembali merajai dada Valerry, suara tangis dari arah box membuat Valerry menegang dan tersentak dengan apa yang baru saja mereka berdua lakukan. Dengan cepat, Valerry menarik diri dari dekapan Kenzo, membiarkan puting dadanya tertarik paksa saat Kenzo menolak untuk melepaskannya.
Dan kemudian membuat lelaki yang sering memperlihatkan ekspresi datar itu melotot dengan gerakan tiba-tiba yang Valerry lakukan.
"S-sepertinya Baby Kean bangun."
Setelah itu Valerry beranjak dan pergi meninggalkan Kenzo yang mengerang karena aktifitasnya kembali terhenti karena ulah anaknya sendiri.
****
Valerry bagi keluarga Alarix sekarang adalah seperti Nona muda yang harus di patuhi. Pernah sekali saat Valerry pergi untuk membeli beberapa keperluan tanpa meminta antar supir, Kenzo langsung memecat sopir tersebut dengan kalimat dingin yang mencekam. Dan sikap itu sepertinya tertular untuk sih kecil Alarix. Karena sedikit saja bayi itu tidak melihat Valerry, maka tangis super kencang akan menggema di seluruh penjuru rumah megah Alarix. Dan semua penghuni rumah tersebut akan kebingungan jika tak mendapati Valerry secepatnya.
Lihat!! Bagaimana seorang Alarix harus mendapatkan apa yang mereka inginkan dalam waktu singkat, bukan?
Jangan lupakan juga bagaimana akhir malamnya kemarin. Yang hingga sekarang tidak bisa Valerry cerna bagaimana Keanu menjelma menjadi Kenzo Alarix. Menggantikan posisi anak lelakinya dengan menyusu padanya.
"Damn!!"
Pantas saja Valerry merasa ada yang berbeda saat ia merasakan hisapan yang tidak biasanya. Ternyata dalang di balik semua itu adalah lelaki yang hampir tidak pernah menunjukkan ekspresi berarti. Lalu saat Kenzo meremas dadanya, erangan sensual dari bibir Valerry langsung mengudara begitu saja.
Aliran darah di tubuhnya pun memanas saat putingnya di hisap kuat oleh Kenzo dengan hisapan kuat.
Ohh... Shitt!! Valerry benar-benar bisa gila jika lelaki itu terus menerus memberi serangan jantung seperti ini.
Dan kali ini pun Keanu tak menunjukkan tanda-tanda untuk membiarkan Valerry beranjak darinya. Bayi tampan itu selalu ingin melihat Valerry dalam jarang pandangannya. Semua harus serba Valerry yang melakukannya dan itu seperti teori paten yang tidak akan bisa di rubah oleh siapapun termasuk Ayahnya sendiri, Kenzo.
"Minum?" tanya Valerry saat melihat Keanu sudah menguap dan lelaki kecil itu tetap tidak bergerak di tempatnya saat Valerry menepuk-nepuk pantatnya, "tidur siang yuk." ajak Valerry lagi. Dan kali ini baby Kean hanya menatap Valerry sekilas dan kembali memainkan bola-bola kecil pemberian Kenzo beberapa hari yang lalu.
Valerry menghela napas panjang dan kembali berbaring. Menatap Keanu dan membiarkan Alarix kecil itu tetap pada mainan barunya.
"Baby Kean, sudah waktunya minum. Sebentar lagi Daddymu pulang." Adu Valerry. Menarik Keanu untuk ikut berbaring bersamanya. "Tidur ya,"
Dan setelah itu Valerry mengeluarkan payudaranya. Membiarkan Keanu menepuk-nepuk dadanya seperti bermain drum.
"Sayang, ayolah!" keluh Valerry. Yang sudah menguap karena bayi dalam pelukannya itu tak kunjung menghisap dadanya seperti yang Keanu lakukan jika sudah melihat puting susunya tepat di depan mulut bayi itu. "Minum yuk."
Tak ada tanggapan dari si tampan. Bayi itu masih setiap dengan menepuk-nepuk payudara Valerry sebelum wanita berpostur mungil itu mendengar suara pintu terbuka dan tertutup. Dengan cepat Valerry memasukkan kembali payudaranya dan membiarkan Keanu menepuk-nepuk dadanya di luar kaos yang Valerry kenakan.
"Kenapa dia belum tidur," suara Kenzo menggema dari belakang tubuh Sakura. Lelaki itu melihat anak kesayangannya yang berceloteh tentang sesuatu yang tidak di mengerti nya.
"Baby Kean juga tidak mau minum." Jelas Valerry. "Ya kan, Sayang."
Masih berbaring nyaman di samping Keanu. Tiba-tiba saja Valerry sudah tidur telentang saat Keanu mendorong tubuh Valerry lalu menaikinya tepat di atas tubuhnya. Kembali memukul-mukul dada Valerry seperti yang Keanu lakukan beberapa saat yang lalu.
Setelahnya, Keanu meringik saat tak mendapati payudara berada di ujung mulutnya. Dan suara tangis langsung terdengar dari telinga dua manusia dewasa tersebut.
"Minum?" tanya Valerry yang di tanggapi Keanu dengan tepukan dan hendusan kecil.
Saat Valerry mencoba membaringkan Keanu, bayi kecil itu kembali merangkak ke perut Valerry dan menepuk dadanya.
Sial!! Tidak mungkin Keanu minum Asi dengan Valerry yang sedang tidur terlentang, kan??
Kenzo yang melihat itu langsung mengernyit. "Lakukan saja,"
Shitt!! Apakah ini sebuah perintah!?
Valerry menghela napas panjang di buatnya. Kenapa lelaki Alarix ini selalu memerintah nya sesuka hati dan tidak membiarkan Valerry untuk menolak atau membantahnya.
Dan jujur saja, Valerry masih merasa canggung jika berhadapan dengan Kenzo. Lelaki itu selalu saja datang ketika Keanu akan meminum ASInya dan lelaki kecil itu seperti tau jika Ayahnya akan datang. Apakah mereka memiliki telepati dengan kadar terluas sepanjang sejarah?
Kali ini Valerry tak ingin memenuhi keinginan Keanu dan tetap memposisikan tubuhnya berbaring miring, pun dengan Keanu. Tapi lelaki kecil itu merengek dan membuat Valerry merasa pusing di buatnya. Dia benar-benar tidak ingin memperlihatkan payudaranya pada Kenzo, tapi kenapa bayi kecil itu selalu tidak kooperatif padanya.
Tak tega dengan mata berkaca-kaca Keanu, mau tak mau, dengan berat hati Valerry kembali telentang. Melirik sekilas ke arah Kenzi yang sedang duduk di sofa dengan notbook di pangkuannya. Sepertinya lelaki itu lebih fokus pada pekerjaannya daripada rengekan anak lelakinya lakukan. Tapi hal itu membuat perasaan Valerry lega. Setidaknya, Kenzo tidak akan menatapnya dan memberi tatapan seperti ingin melahap sama seperti yang Keanu lakukan pada dadanya.
Hisapan itu akhirnya membuat Valerry merasa lega luar biasa. Dua jam saja ASInya tidak di hisap oleh Keanu, maka terkutuk lah payudaranya yang terasa kencang dan terkadang menetes dengan sendirinya.
Lima belas menit kemudian hanya ada hisapan kecil dan Valerry mendapati Keanu yang sudah terpejam dengan tangan menempel di atas dada Valerry lainnya. Jika melihat Keanu yang seperti ini, entah kenapa otak Valerry langsung tertuju pada tingkah Kenzo malam kemarin.
Blush!!
Wajah Valerry kontan memerah saat mengingatnya kembali. Menggeleng geleng kan kepalanya, Valerry menepis semua kenangan itu dan kembali memikirkan hal lainnya. Misalnya...
Ahhh... Dia baru ingat, jika tadi pagi dia mendapat pesan dari Sean, jika lelaki itu akan datang berkunjung untuk menemuinya.
****
TBC
.