webnovel

Kisah Putri SANG KIAI

Season 1. Muhammad Barrak, pergi dari rumah karena merasa malu, sebagai putra Kiai dia tidak berguna dan hanya membuat kedua orang tuanya malu. Dia pergi dari rumah dengan dua tujuan, satu memperbaiki diri, dua supaya perjodohannya gagal. Apakah rencananya berhasil? Season 2. Chafiya Afrin Zahraya, adalah putri dari Barrak dengan istrinya tercinta, nama yang memiliki arti orang yang diperhatikan serta ramah, berani dan memiliki karakter yang kokoh. Gadis bercadar ini adalah motivator para pencari Tuhan juga penulis novel Religi. Suatu ketika dia terpesona oleh pemuda bernama Adib, yang tidak lain adalah santri dari Abah yang sudah menjadi Ustadz. Selain itu, editor Faris Hamzah juga sangat ambisius untuk mendapatnya. Namun, pemuda yang memikatnya adalah santri dari sang Abah. Gadis bercadar ini harus meredam perasaannya dalam-dalam, karena sang Abah memilih putra sahabatnya, pemuda yang tidak lain adalah dokter muda, anak dari seorang dokter ternama di Jakarta. Putra dokter itu bernama Muhammad Alif Raffa, pemuda tampan namun juga terkenal sering keluar masuk penjara akibat narkotika, walaupun dia seorang dokter. 'Aku meredam perasaanku, karena Abah. Semoga Allah memberikan jalan terbaik ketika aku memantapkan hati dan bersedia menikah dengan Mas Alif, karena aku ingat kisah cinta Abah dan Umi.' Bagaimana kisah putri Kiai ini? Apakah dia bisa jatuh cinta kepada Alif, yang memiliki kebiasaan buruk? Semoga menikmati cerita ini. Hanya di Kisah Putri Sang Kiai.

Ririnby · Sejarah
Peringkat tidak cukup
228 Chs

Cari Teman

Barrak membaca Alquran. "Neng, QS Az-Zhurkhuf, dari rukuk sampai rukuk ya," jelas Barrak, Yaya membaca artinya dengan membatin. Keduanya sibuk untuk beberapa menit.

"Neng sangat bersahabat ya dengan Nasya? Persahabatan bagaimana terjalinnya?" tanya Barrak ingin mengorek identitas dari gadis pujaan hatinya.

"MasyaAllah. Kisah ini sama saja mencari sahabat karena Allah," ujar Yaya, "Sama seperti ayat 67," imbuhnya.

"Teman yang bagaimana maksudnya. Aku belum membaca artinya," jelas Barrak, Yaya tertawa kecil.

"Ya ... teman yang Liliah, teman yang dapat membawa kita kearah yang baik. Ada saat suka dan duka, kitakan manusia, makhluk sosial, tentu tidak bisa lepas dari orang lain. Tidak bisa hidup sendiri tanpa berinteraksi dengan orang lain. Hanya saja, dalam berinteraksi harus bisa memilih dengan siapa kita akan berteman atau bersahabat. Apakah hanya sahabat di dunia saja? Atau teman sampai ketika kita sudah di akhirat nanti?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com