Acara makan malam mereka berakhir dengan sangat seru, karena Nico banyak bercerita tentang masa mudanya yang penuh dengan petualangan dalam menjalankan misi-misinya yang berbahaya.
Jansen, yang sangat mengagumi sosok Nico Marcello, memandang ke arah lelaki itu sembari pria tua bercerita panjang lebar dengan penuh ekspresi tanpa sepatah katapun yang keluar dari dalam mulutnya untuk menginterupsi.
"Kita sudah selesai makan malam, kan? Kita pindah saja ke ruang keluarga agar lebih leluasa ngobrolnya," ucap Franco sambil ia mengangguk, lalu berdiri dari duduknya.
Mereka lalu pindah ke ruang keluarga, dimana salah satu pelayan telah menyalakan api di cerobong perapian sebelumnya.
Tidak ada ornamen pohon natal yang dipenuhi oleh daun-daun cemara plastik di sana, karena Velina telah melarang mereka untuk menggunakan semua ornamen baru yang terbuat dari plastik.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com