Alexa telah rapi berpakaian. Kali ini ia memakai blus polos berwarna coklat dengan rok span dari batik Bali yang baru tadi dia beli di butik.
Highheels nya sewarna dengan tas tangan kecilnya yaitu warna coklat. Tegar dan Jason telah menunggu di mobil yang akan membawa mereka ke acara perkumpulan asosiasi hotel. Saat mereka memasuki tempat acara, seseorang memanggil Alexa.
"Tuan putri Alexa", panggilan I Gede Bagus Oka Rahwidhiyasa teman semasa sekolah Alexa. Alexa tersenyum saat mengenali yang memanggilnya lalu bersalaman dengannya.
"Hai Oka, kamu ke sini juga? Mana Nia? Tak kamu ajakkah?", tanya Alexa.
"Kamu belum dengar kabarku berarti. Aku sudah lama berpisah dari Nia, dia ketahuan selingkuh dengan anak buahku", ujar Oka agak sedih.
"Oh maaf aku ngga tau. Ya sudah jangan bersedih. Kamu bawa pasangan? Kalau ngga, mau bersamaku?", tanya Alexa.
"Kamu masih jomblo kah? Masih betah ya?", tanya Oka sambil menyodorkan lengannya yang langsung disambut Alexa.
"Siapa bilang aku masih jomblo, jangan mentang-mentang aku ke sini bareng pengawalku trus aku di bilang jomblo", ujar Alexa ringan.
"Lah aku ngga pernah dengar kamu sama siapa. Kamu aja baru muncul ke permukaan baru-baru aja kan? Selama ini si Jason yang muncul", ujar Oka lalu membukakan kursi untuk Alexa duduk. Jason dan Tegar duduk di barisan para asisten sementara Alexa duduk satu meja dengan Oka.
"Itu terpaksa. Orang itu sudah lelah menggantikan aku", ujar Alexa sambil menunjuk ke arah Jason.
"Hei kita tukar asisten yuk. Aku iri dengan asisten mu, benar-benar bisa diandalkan", ujar Oka.
"Berani bayar berapa? Mahal itu gajinya", ujar Alexa menggoda.
"Wah kalau mahal ngga jadi deh", ujar Oka tertawa ringan.
Tak lama terdengar suara riuh menyambut seseorang memasuki tempat acara. Dari tempatnya duduk, Alexa bisa melihat orang itu Nathan yang sedang berjalan diikuti beberapa associate nya.
"Akh aku lupa, dia juga punya hotel ya", gerutu Alexa lalu menoleh ke arah Jason. Jason langsung menghampiri.
"Mau keluar bos?", tanya Jason.
"Kamu dan Tegar di sini aja ya. Kalau ada perkembangan apa, kasih tau aku. Aku pergi duluan ya", ujar Alexa dan Jason hanya mengangguk mengerti.
"Oka, aku tinggal ya, aku ada perlu lain yang tiba-tiba", ujar Alexa lalu bangun dan berjalan keluar ruangan. Oka berdiri menghormati Alexa yang lalu berjalan dengan anggunnya membuat banyak pasang mata melihat ke arahnya.
Nathan melihat kepergian Alexa langsung berusaha mengejar Alexa. Beberapa partner mencoba menghentikan nya dan ia agak tertinggal dengan Alexa yang berjalan cepat dan tampak menghindari Nathan.
Saat Nathan tiba di luar, Alexa sudah tidak terlihat lagi. Nathan tidak kehilangan akal, dia langsung mencari Jason.
"Kemana bosmu pergi?", tanya Nathan tegas.
"Maaf tuan Nathan, saya tidak tahu karena bos tidak kasih tau. Kalaupun saya tahu, saya tidak berwenang kasih tahu apalagi mengingat yang terjadi kemarin", ujar Jason dingin.
"Kasih tau aku dimana dia menginap. Urusan dia marah sama kamu, aku yang akan jelaskan. Ada yang harus aku jelaskan sama dia", ujar Nathan sedikit emosi.
"Mohon maaf sekali lagi tuan Nathan, saya tidak bisa memberitahukan", ujar Jason santai.
"Kenapa si dia harus sembunyi. Aku bisa jelaskan semua. Dan kamu, kenapa kamu terlalu keras kepala sama seperti bos mu itu. Kalau kamu ketemu dia, kasih tau dia, aku mencari dia dan aku merindukan dia", ujar Nathan tegas.
Jason hanya mengangguk. Nathan lalu kembali ke tempat duduknya tadi dan mengikuti acara. Nathan sempat memanggil asisten nya dan berbisik sesuatu dan asistennya langsung mengangguk mengerti.
Setelah acara selesai, Jason langsung menarik Tegar pergi dengan cepat meninggalkan tempat acara.
Beberapa kali ia melihat ke arah kaca spion saat ia menyuruh Tegar untuk mempercepat laju kendaraan nya.