webnovel

kesalahan atau anugerah

WARNING!!!21+ Likha, gadis cantik yang sangat pintar tetapi dia kurang beruntung karena dilahirkan di keluarga yang sangat sederhana. Saat lulus sekolah menengah pertama, Likha berhasil masuk ke sekolah menengah Atas Plus yang tidak berbiaya. Dia dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah dan tinggal di Asrama, tetapi sebelum pendidikannya selesai dia lebih dulu jatuh cinta kepada seorang pemuda yang sangat tampan dan juga pintar. Azzam, mahasiswa tingkat akhir yang mengambil jurusan arsitek, selain itu Azzam juga seorang pendaki gunung, aktivis, akademisi dan pembicara motivasi yang sangat terkenal. Keduanya saling jatuh cinta kerena pertemuan yang tidak disengaja, keduanya juga telah berbuat sebuah kesalahan karena melakukan hubungan intim sebelum mereka menikah dan hal itu membuat Likha mengandung anak dari Azzam dan dikeluarkan dari sekolah. Bagaimana kehidupan mereka selanjutnya? apakah Azzam akan bertanggung jawab? ikuti terus kelanjutan ceritanya ya,,

Sholikhatin_Nikmah · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
400 Chs

Chapter 18

"Likha,bangun nak,sudah waktunya makan malam,ibu sudah memasakkan makanan kesukaanmu,kenapa kau terlihat sangat lelah sekali nak?"Ibu Likha merasa agak khawatir melihat putrinya tertidur dengan sangat pulas, tidak bangun-bangun dari dia datang tadi.Likha perlahan membuka matanya,lalu dia tersenyum melihat ibunya yang sedang khawatir.

"Ibu, aku tidak apa-apa,hanya aku memang sedang agak lelah,karena dua hari yang lalu,sekolahku mengadakan acara pertandingan persahabatan antar sekolah,dan putrimu ini adalah panitia bu,jadi ibu tahu kan rasanya badanku,aku seperti kipas angin bu,muter kesana dan kemari,makanya saat dirumah aku sengaja meluangkan waktu untuk tidur."Ibu Likha merasa lega sekarang.

"Syukurlah nak,sekarang kamu mandi dulu sana,lalu kita akan makan bersama,tadi Rina datang mencarimu,nanti kamu kerumahnya kalau sudah cukup beristirahat,atau besok juga tidak apa-apa,,"Ibu Likha kemudian keluar dari kamar likha,sedangkan Likha berbaring lagi,rasanya tubuhnya benar-benar seperti habis dibanting,Likha mengira ini adalah karena ulah Azzam kemarin,ditambah lagi perjalanan mendakinya yang baru pertama kali dia alami,semua itu membuat kakinya terasa sangat sakit.Likha juga merasa bersalah karena telah membohongi ibunya,tetapi bagi Likha,hal-hal seperti itu akan dia simpan sendiri,ibunya dan orang lain tidak perlu tahu.

"Ya Allah,,ampuni hambamu ini,,ibu,maafkan anakmu,aku sudah tidak sepolos dulu sekarang."Likha kemudian beranjak dari kamarnya menuju kamar mandi,setelah mandi dan sholat maghrib,Likha kemudian makan malam bersama ibunya,diatas meja terhidang makanan kesukaannya.ada oseng oncom pedas,ikan peda cabai hijau dan juga tahu isi yang rasanya sangat lezat khas buatan ibunya,Likha memakan makanan diatas meja dengan sangat cepat,ibunya sampai bengong melihatnya.

"Nak,pelan-pelan makannya,kamu kenapa seperti seminggu tidak makan nak?apa kamu begitu menderita tinggal di asrama sayang?"Ibu Likha sangat sedih membayangkan putrinya kesusahan di dalam Asrama,mendengar kekhawatiran ibunya,Likha tersenyum.

"Ibu,di asrama sangat menyenangkan,aku memiliki teman-teman yang baik,kalau hanya untuk makan,aku tidak kekurangan bu,bahkan mereka sering mengajak aku jajan juga,tetapi aku sangat merindukan masakanmu bu,kau tahu bu,meski di asrama lauk pauknya lebih lengkap,tetapi bagi Likha masakan ibu adalah yang terlezat,karena ibu measaknya dengan rasa cinta."Likha kemudian memeluk ibunya,setelah selesai makan,Likha membantu ibunya mencuci piring lalu setelah itu,dia berpamitan untuk menemui Rina dan Daffa.

"Likha,kau sudah dari tadi?tanya Rina yang kebetulan baru datang,dia bersama Daffa baru saja pulang dari masjid,Daffa mengantarkannya pulang karena mereka sekarang ini telah menjadi sepasang kekasih,Likha mencium aroma hubungan itu,lalu dia tersenyum licik,Likha berniat menggoda sahabatnya ini.

"Daffa,aku sangat merindukanmu,apa kau tidak akan memelukku?"Likha melirik kearah Rina yang wajahnya terlihat cemburu,padahal Daffa juga tidak berani mendekati Likha,Rina memelototi Daffa agar tidak memeluk Likha,Daffa pun tersenyum canggung,tangan Likha juga masih merentang menunggu Daffa datang,tetapi Daffa hanya menjabat tangan Likha,karena tidak tahan,Likha tertawa terbahak-bahak.

"Daffa,Rina ayo jelaskan,ada apa dengan kalian?apa kalian menyembunyikan sesuatu dariku?awas ya kalian jangan coba-coba,aku sudah tahu semuanya."Likha kemudian memeluk Rina dengan erat.

"Rina,Daffa,selamat ya atas bersatunya kalian berdua,aku bahagia sekali mengetahui kalian bersama sekarang."Rina agak terkejut likha mengetahui hubungan mereka,senua itu,Likha tahu dari salah satu adik Rina yang tadi membukakan pintu untuknya.

"Likha,kenapa kau selalu saja mengetahui apapun tentangku?"Rina menunduk karena malu,merekapun mengobrol dan bercerita tentang sekolah baru mereka,teman-teman baru mereka,Likha Rina dan Daffa juga janjian besok pagi akan bermain di sungai tempat mereka biasanya menghabiskan waktu mereka,dan Likha juga sangat menyetujuinya.Likha ingin sekali bermain di sungai itu lagi sebelum dia kembali ke bekasi lusa.

"Ya sudah,sekarang sudah malam,aku mau pulang dulu,besok kita langsung bertemu di sungai ya,jangan lupa bawa baju ganti,karena kita akan lomba berenang besok."Rina mengingatkan,dia dan Daffa kemudian mengantar Likha sampai kerumahnya,lalu Daffa kembali mengantar Rina kembali sebelum dia sendiri kembali kerumahnya.

"Ibu,,Likha pulang bu.."Likha memasuki rumahnya,dia melihat ibunya sedang memasang kancing baju yang baru saja selesai dijahitnya,besok baju itu sudah akan diambil oleh pemiliknya.

"Kok kalian hanya bertemu sebentar,apa kalian tidak merindukan satu sama lain?"ibu masih terus menjahit saat bertanya pada Likha.

"Sekarang sudah malam bu,besok kami janjian akan bermain disungai,kalau begitu,Likha sholat isyak dulu bu,setelah itu Likha akan langsung tidur,ibu jangan terlalu malam ya bu,segera tidur setelah selesai."Likha memeluk ibunya sebentar lalu bergegas kekamar mandi untuk mengambil air wudhu,setelah itu dia kembali masuk kedalam kamarnya dan tidak keluar lagi,ibunya juga sudah selesai,setelah mengunci pintu,ibunya juga segera tidur.

"Hoaahhmmmm..."Likha terbangun dari tidurnya karena merasa ingin buang air kecil,lalu dengan malas Likha turun dari tempat tidurnya,kemudian setelah buang air kecil dia melihat ke arah jam ternyata masih pukul empat pagi,dia pun berbaring dikursi dan terlelap kembali.

Pukul setengah lima pagi,ibu nya Likha bangun untuk melaksanakan sholat subuh,setelah itu beliau memasak untuk mereka sarapan,juga membuatkan bekal Likha untuk dibawa ke sungai nanti.

"Likha,kenapa kau tertidur disini nak?"ibunya Likha membangunkan putrinya,kemudian Likha terbangun dan merasa bingung karena saat ini dia berada diruang tamu.

"Oh iya bu,kenapa Likha bisa tertidur disini?apa aku sekarang memiliki penyakit tidur sambil berjalan?"ibunya juga menggelengkan kepalanya.

"Sudahlah nak, mari kita sholat subuh bersama,setelah itu kau segera mandi,dan bersiap ketemu sama teman-temanmu,sekarang ayo segera mengambil air wudhu."Ibu Likha berjalan ke kamar mandi diikuti Likha dibelakangnya.

"Bu,Likha berangkat dulu ya,nanti aku akan pulang agak siang ya bu,soalnya lusa aku sudah harus berangkat lagi ke asrama,jadi satu hari ini akan aku gunakan untuk bermain bersama mereka,aku berangkat ya bu,Assalamu'alaikum."Likha mencium tangan ibunya dan segera berangkat.

"Hati-hati nak,ini bekal yang ibu buatkan untukmu,nanti kau makan bersama teman-temanmu,oh iya,nanti ibu akan kerumah pamanmu,ibu akan menyusul ayahmu,setelah ibu fikir-fikir,kasihan juga kamu kalau tidak bertemu dengan ayahmu,jadi ibu akan mengajaknya pulang hari ini dan kembali ke sana besok pagi,jadi saat kamu pulang nanti,jangan mencari ibu ya,ibu akan kembali saat sore hari."Ibunya Likha pun menyerahkan kotak bekal itu dan Likha juga segera berpamitan dan berangkat menemui Rina dan Daffa.