webnovel

Chapter 2 — Tubuh Kesengsaraan

'Informasi berhasil didapatkan.'

Wu Yuntian telah menganalisis khasiat ramuan yang diminumnya. Secara kasar, dia menyadari masalah di tubuhnya.

'Ini bukan penyakit biasa,' pikirnya. 'Ini semacam kelainan bawaan.'

Mengingat khasiat ramuan yang telah sangat menurun, Wu Yuntian berpikir tidak akan aneh jika anak pemilik tubuh ini mati kapan saja.

Jika keadaan ini terus berlanjut, dia hanya memiliki waktu satu minggu sebelum tubuhnya tidak dapat bertahan lagi.

Wu Yuntian terdiam.

Menurut ingatan Wu Yuntian asli, ayahnya telah mengundang berbagai tabib dan alkemis untuk datang mengobati dirinya.

Namun setelah bertahun-tahun, tidak ada orang yang berhasil menyembuhkannya.

Pada saat tubuhnya hampir sekarat, seorang alkemis misterius datang. Setelah memeriksanya, alkemis tersebut meresepkan obat, namun dia juga gagal menyembuhkan penyakitnya.

Hasilnya hanyalah menghilangkan gejala penyakit, bukan sumbernya. Dan lama-kelamaan, khasiat ramuan semakin berkurang.

Wu Yuntian memikirkan kemungkinan penyakit macam apa yang dideritanya.

Selain Tanaman Spiritual yang umum di dalam resep, banyak di antaranya merupakan Tanaman Spiritual berelemen.

Elemen-elemen itu adalah kayu, api, tanah, logam dan air; dengan kata lain, lima elemen kuno.

Namun, tidak peduli bagaimana, dia tidak dapat menemukan penyakit apapun yang membutuhkan obat semacam ini. Meskipun setelah bertransmigrasi ke tubuh ini menyebabkan banyak ingatan yang hilang, sebagian besar pengetahuannya masih ada.

Ini sangat mengherankan.

Khasiat utama ramuan adalah pelemahan terhadap elemen tertentu dan pendorongan terhadap elemen tertentu dari lima elemen.

Dengan kata lain, kelainan pada tubuhnya ada hubungannya dengan lima elemen.

Bahkan jika Wu Yuntian merumuskan resep obat baru, itu belum tentu bisa menyembuhkan dirinya. Terlebih lagi, bahan-bahan yang dibutuhkan pasti akan berkualitas tinggi dan langka.

Memikirkan segala hal dalam perspektif berbeda-beda, suatu kesimpulan akhirnya dibuat.

'Mungkinkah ...'

Sesuatu melintas di pikirannya.

'... Tubuh Kesengsaraan!?' pikir Wu Yuntian dengan terkejut.

Tubuh Kesengsaraan.

Itu pada dasarnya adalah sebutan bagi Akar Spiritual seseorang yang mengalami komplikasi pada penciptaannya, yaitu saat janin berada di dalam kandungan.

Pemilik tubuh ini hampir semuanya tidak memiliki riwayat dan akhir hidup yang baik. Mereka terkadang membawa malapetaka pada dirinya sendiri dan juga orang di sekitarnya.

besar ibunya akan tewas seketika karena racun yang dilepaskan secara tidak sadar oleh pemilik tubuh ini.

Contoh sederhana adalah Tubuh Kesengsaraan Seratus Racun. Saat dilahirkan, kemungkinan besar ibunya akan tewas seketika.

Jika ibunya bukan seorang kultivator yang kuat dan memiliki cara untuk menanggulanginya, seratus persen kemungkinannya akan mati.

Seiringnya tumbuh dewasa, tubuh mereka akan terus memproduksi racun yang semakin mematikan. Alhasil, orang-orang di sekitarnya akan terpengaruh olehnya.

Tidak berhenti sampai di situ, mereka akan mati apabila tidak memiliki metode kultivasi yang sesuai sebelum menginjak usia tertentu. Itu disebabkan oleh produksi racun tidak sebanding dengan daya tahan tubuh.

Tubuh Kesengsaraan dibagi menjadi tiga, berdasarkan dampaknya, yaitu Kesengsaraan Surgawi, Kesengsaraan Duniawi dan Kesengsaraan Fana.

Wu Yuntian masih belum tahu tubuh apa yang dimilikinya, tapi yang pasti adalah itu terkait lima elemen. Mengingat ini, dia memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada.

Akhirnya, dia mendapatkan kesimpulan. Itu adalah Tubuh Kesengsaraan—

"Kekacauan Lima Elemen!" seru Wu Yuntian dengan heran.

Tubuh Kesengsaraan Kekacauan Lima Elemen merupakan Tubuh Kesengsaraan Surgawi.

Orang yang dilahirkan dengan tubuh ini akan mengalami rasa sakit yang tak berkesudahan setiap detiknya, akibat kekacauan lima elemen yang ada di tubuhnya.

Ditambah lagi, lingkungan sekitarnya berada akan mengalami distorsi lima elemen. Seiring berjalannya waktu, kemungkinan akan terjadi bencana skala luas.

Mengingat efek pertama, Wu Yuntian tidak merasakan rasa sakit apapun. Kemungkinan besar, seseorang telah menyegel atau merusak sarafnya.

Untuk efek kedua, dia yakin bahwa ada yang menyegel dirinya; lebih tepatnya, Akar Spiritualnya. Efek kedua ini benar-benar ditekan, namun masih ada kebocoran.

Akibatnya, tubuhnya perlahan mulai lumpuh. Namun, rasa sakit yang seharusnya dirasakan setiap saat tidak terjadi.

Memikirkan hal ini, Wu Yuntian diam-diam merasa ngeri.

Ini benar-benar jalan buntu.

Sejak zaman kuno, hanya ada sedikit pemilik Tubuh Kesengsaraan yang bertahan hidup hingga usia dewasa. Namun, jika mereka benar-benar selamat, mereka memiliki potensi menjadi ahli sejati.

Jadi, jika tidak ada jalan lain, buat jalan saja sendiri. Terdengar sederhana, namun sangat sulit. Kultivator kuat di eranya dulu berhasil sukses, karena mereka membuat jalan mereka sendiri.

Untuk mengatasi Tubuh Kesengsaraan, Wu Yuntian memiliki beberapa metode.

Menggunakan ramuan tingkat atas, itu tidak mungkin. Bahan-bahan yang dibutuhkan sangat langka bukanlah masalah. Masalah mendasarnya adalah tubuhnya tidak cukup kuat untuk menerima ramuan tersebut.

Agar dia bisa bertahan, dia harus memiliki tubuh yang kuat. Dan untuk itu, dia harus berkultivasi.

Nah, berkultivasi tidaklah memungkinkan. Meridian dan Akar Spiritualnya disegel, bagaimana dia bisa memulai kultivasi?

Bukankah ini jalan buntu? Bagaimana cara membuat jalan kalau begini? Ini tidak sesederhana menerobos jalan buntu.

Sesuatu. Pasti ada sesuatu! Ya! Celah, lubang! Sekecil apapun itu! Jika ada, maka pasti ada jalan.

Seperti kata pepatah, 'Di mana ada lubang, disitu ada jalan ...'

Di dunia ini, terdapat dua jenis kultivasi.

Pertama, jenis kultivasi yang pertama kali tercipta adalah kultivasi tubuh. Jalan seorang kultivator tubuh dipenuhi paku dan duri. Setiap langkahnya pasti diikuti rasa sakit.

Ini karena metode kultivasi mereka untuk meningkatkan diri sangat keras, yaitu menghancurkan tubuh dan merekonstruksinya.

Oleh karena itu, sangat sedikit orang yang berani berjalan di jalan ini.

Kedua adalah kultivasi qi atau energi. Tidak perlu dikatakan lagi, jenis kultivasi ini lebih mudah dan nyaman. Penggunaannya juga sangat fleksibel; penggunaan qi bisa digunakan untuk bermacam-macam.

Dari dua jenis kultivasi ini, tidak satupun di antaranya memungkinkan untuk dilakukan.

Wu Yuntian merenung dan menyelam melalui ingatannya yang terfragmen.

Setelah beberapa jam, matanya tiba-tiba berbinar saat dia mengingat sesuatu.

"Ya! Itu dia! Kenapa aku tidak memikirkan hal itu dari tadi!? Hahaha!"

Wu Yuntian tertawa dengan suara serak dan merasa gembira.

Terlepas dari dua kultivasi yang disebutkan sebelumnya, ada satu lagi jenis kultivasi yang hanya pernah dilihatnya satu kali di kehidupan pertamanya.

Kultivasi jiwa!

Pada eranya sebagai dewa dulu, seorang jenius menciptakan jalan kultivasi yang sama sekali baru.

Oleh karena itu, dewa-dewa kuat berupaya mencari tahu apa itu. Salah satunya adalah dirinya.

Singkat cerita, pertempuran besar terjadi. Jenius itu tewas dan teknik kultivasinya terpecah-belah.

Beruntungnya, dia mendapatkan satu yang versi lengkap.

Dan nama Teknik Kultivasi itu adalah—

"Kitab Suci Ketenangan Jiwa!"

Dasar dari Kitab Suci Ketenangan Jiwa seperti namanya, yaitu Ketenangan.

Setelah memasuki kondisi ketenangan, dia harus terus berada dalam kondisi ini hingga pikirannya benar-benar bersih, tampak menyatu dengan alam.

Untuk melakukannya, tidak hanya dibutuhkan kemampuan untuk tenang, tetapi juga konsentrasi dan daya tahan untuk terus mempertahankan ketenangan.