Naoki terdiam di depan rumah yang sepi tak berpenghuni. Lampu masih menyala meski ini sudah pukul 7 pagi. Lagi-lagi ia di tinggalkan, Mikha dan ayahnya pergi tanpa mengatakan apa pun padanya.
Dua kotak sarapan pagi yang ada di tangannya terjatuh dari tangannya, ia biarkan begitu saja dan meninggalkannya.
***
"Rapat kita akhiri." Naoki menutup laptopnya, Semua saling tersenyum dan mengucapkan terimakasih satu sama lain atas kerja keras hari ini. Sedangkan Naoki masih membatu di tempatnya. Lalu tanpa mengatakan apa pun ia meninggalkan ruang meeting dan kembali ke ruangannya.
Hatinya hancur. Perasaannya tak karuan. Ia hanya ingin sendirian dan tak bicara pada siapa pun. Naoki butuh waktu untuk menata hatinya. Setidaknya sampai ia bisa bicara dengan benar kembali.
Makan siang sebentar lagi, tapi rasa lapar tak sedikit pun hinggap pada lambungnya. Kalau boleh Naoki ingin menjerit sekeras-kerasnya, melampiaskan segala rasa kecewanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com