Malam sudah setengah larut. Bulan setengah lingkaran bertengger di lautan langit berwarna kelam. Angin berhembus malas-malasan, kadang terasa, kadang juga tidak terasa hembusannya.
Bangunan luas dengan penjagaan ketat terlihat sunyi. Satu persatu penghuni sel lapas Mataram-Lombok Barat mulai tertidur. Mereka tidur tanpa celah, seperti ikan pepes teri yang susah bergerak.
Hanya satu sel, semua penghuninya masih terbangun kecuali Akbar. Ia sangat kelelahan dan tidak tau apa yang sedang teman-teman sesama napi itu rencanakan.
Adi mengintruksikan masing-masing personel. Ia juga menjelaskan isi dari rencana yang ia buat. Ia menunjukan satu persatu napi-napi untuk pembagian tugas untuk kabur.
"Terus, gimana dengan anak baru?!" Tanya salah satu napi bernama Anto, napi berkulit sawo matang.
"Biarkan saja dia tertidur." Sahut bos para napi bersuara pelan.
"Jangan, kita ajak dia.!" Segah Adi merasa kasihan pada Akbar. "Setelah rencana ini kita bangunkan dia."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com