Adzan subuh terdengar, membuat dua insan yang sedang terlelap dalam tidurnya itu jadi terbangun. Jika sebelumnya Puzi yang terbangun lebih dulu, kali ini adalah Fatih yang membuka matanya lebih awal. Pria itu menatap wajah sang istri yang ada dalam pelukannya, wajah wanita itu terlihat lelah dengan sisa keringat yang ada di dahinya.
Fatih merapikan anak rambut yang menempel di dahi istrinya, lalu ia mengusap dahi itu hingga keringat yang ada di sana menghilang. Fatih ingat semalam dirinya dan Puzi sudah melengkapi pernikahan mereka, menyatukan dua hati dan cinta menjadi satu tujuan. Fatih berharap dengan penyatuan itu hadir bayi-bayi kecil yang menjadi keturunan yang baik, soleh, dan memiliki kepintaran.
Puzi yang merasa adanya sentuhan di dahinya perlahan bangun dari tidurnya, ia mengerjap beberapa kali sampai akhirnya netra gelapnya terbuka sempurna. Puzi bertemu tatap dengan Fatih, yang juga sedang menatap istrinya.
"Pagi sayang," sapa Fatih dengan senyumnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com