Tetaplah bersamaku

"Ayo, kita sudah terlalu lama." ajak Jodi padaku.

"Tunggu, kita akan keluar begitu saja?" tanyaku sebelum melangkah keluar.

"Hem…" sahut Jodi yakin. Aku pun menganggguk dan melangkah ke dekat pintu.

Aku dan Jodi hendak keluar bersama setelah membuka pintu toilet. Akan tetapi…

"Apa ini, Rose?"

Aku terkejut bukan main hingga rasanya akan kehilangan kesadaran diri karena detak jantungku terhenti saat melihat seorang lelaki yang ku kenal berdiri di hadapanku. "Ri-rival?" aku terbata-bata menyebut namanya.

Jodi menarik tanganku ke dalam genggaman tangannya di depan Rival tanpa rasa takut atau pun merasa bersalah. Sedang aku tidak bisa bergerak dan berkutik ataupun menjawab pertanyaan Rival barusan.

"Lepaskan tangan tunangan gue!" Rival hendak melangkah maju melihat Jodi menggenggam tanganku.

"Rival, maafkan aku." Ucapku lirih padanya.

"Aku tidak ingin mendengar kata itu dari mu, Rose." Rival berbicara dengan suara yang mendalam.