Aku terus menatap wajah Jodi tanpa berkedip, beruntung. Setelah beberapa detik Jodi tampak kebingungan dia segera mengerti maksudku.
"Aah, aku hampir lupa. Ayo, aku akan menunjukkan nya. Tapi kita ke perpus dulu," sahut Jodi seraya menarik tanganku.
Walau sedikit takut, mendapati Jodi langsung saja meraih pergelangan tanganku. Aku menahan sejenak dan menoleh ke belakang.
"Kami duluan, maaf, bu Siska. Kalian lanjutkan saja pembicaraan kalian." Dengan santai aku mengatakan nya seraya kemudian kembali melangkah bersama Jodi.
Langkahku sedikit terhenti ketika mendengar suara Rival memanggilku cukup lantang, namun aku kembali meneruskan langkah bersama Jodi.
Setelah menyadari kini aku dan Jodi benar-benar ada di depan ruang perpustakaan yang begitu luas, aku menepis pelan tangan Jodi yang masih memegangi ku.
"Ma-maaf, Rose." Jodi terlihat cemas akan sikapku. Sepertinya dia pun tidak menyadari akan sikapnya sejak tadi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com