"Umh…" aku kembali dibuat mendesah tertahan ketika Alex sudah bermain di bagian leherku hingga mengigi pelan daun telingaku. "Sayang, hentikan. Disini banyak orang…" bisikku dengan manja.
Alex menuruti inginku, dia menghentikan ulahnya itu. Beruntung hari sudah petang, hanya lampu taman yang minim memberikan sedikit sinar di taman ini. Alex menatapku seraya mengusap pipiku dengan lembut, kemudian dia menyibak poni rambutku menggantung di daun telingaku.
"Sayang, apa kau merasa bosan padaku?" tanya nya tiba-tiba.
"Tidak, aku selalu bahagia di dekatmu."
"Sungguh?" tanya Alex lagi seolah dia tidak mempercayaiku.
"Sayang, kenapa kau bertanya seperti itu? Cinta tidak akan mengenal kata bosan. Bahkan tidak ada sedikitpun niatku memikirkan laki-laki lain selain kau saja."
Alex menatapku semakin dalam dan mengecup punggung tanganku begitu lama. "Apakah aku sudah berhasil membuat kau keluar dari rasa trauma di masa lalu mu?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com