Perjalanan yang panjang itu akhirnya sampai di bandara Soekarno-Hatta, di Jakarta jam 10 pagi. Mereka berlima turun dari pesawat dengan membawa barang masing-masing.
"Oh ya mas, kita tinggal dimana ya?" Tanya Dia kepada Ridho.
"Oh tinggal di hotel, tenang saja gratis untuk pemain dari luar Jakarta" Jelas Ridho dan Cia mengangguk. Lalu mereka sampai di luar bandara dan memakai bus untuk pergi menuju hotel yang dituju.
Akhirnya sampai di "Jaya Hotel" Tempat mereka menginap. Mereka masuk dan memandangi hotel itu. Ridho sebagai ketua mendaftar di bagian staff administrasi.
"Kita berlima ya mbak!" Ujarnya.
"Baik mas" Jawab pelayan itu ramah. Selesai, kelimanya berjalan menuju kamar masing-masing. Mereka masuk melalui lift dan untungnya bisa muat berlima walaupun banyak orang. Dari kelimanya hanya Cia yang paling banyak barangnya. Bahkan bisa dibilang Cia seperti pindah rumah.
"Oh ya mas, kita bertiga tidur di kamar yang sama ya" Pinta Ifah kepada Ridho dan Ridho hanya mengangguk. Begitupun kedua temannya.
"Tapi pak Endra sama siapa?" Tanya Cia.
"Saya sendiri di sebelah kamar Ridho" Jawab Endra santai sambil menatap hpnya dan Cia hanya mengangguk mengiyakan.
Lift pun berhenti dan mereka berjalan menuju kamar masing-masing yang dijelaskan oleh Ridho. Mereka berada di kamar no. 21, 22,23.
"Untuk para cewek, di bagian sebelah kiri tidurnya, tenang di dalam ada 3 kasur, terserah pilih yang mana" Jelas Ridho dan ketiga cewek itu mengangguk mengerti.
Lalu ketiganya masuk ke dalam kamar sedangkan kedua cowok pun demikian. Ridho di tengah dan Endra di sebelah kanan.
Di kamar no. 21 , ketiga gadis itu masuk sambil memandang kamarnya. Ternyata ada 3 kasur yang berbeda. Dan mereka berdiskusi.
"Aku di tepi kanan lah" Ujar Cia.
"Aku di kiri!" Ujar Nana.
"Oke aku di tengah" Ujar Ifah kalem.
"Oke kita bereskan kamar kita dulu atau mau selfi dulu?" Tanya Nana.
"Kita selfi dulu deh" Jawab Cia. Dan mereka bertiga pun berselfi.
"Hai guys, kita ngapain lagi nih?" Tanya Cia.
"Kita makan yuk laper" Ujar Nana sambil memegangi perutnya.
"Kan ada camilan, makan saja sana!" Ujar Ifah.
"Boleh deh sekalian untuk diet" Balasnya lalu mengambil makanan di bungkus belanjaannya.
"Aku juga lah" Tambah Cia mengambil makanannya dari dalam tas dan memakannya.
"Kalo aku tidur saja deh, ngantuk" Kata Ifah lalu menghampiri kasurnya dan tidur. Ketika Ifah tidur, mereka berdua berbincang.
"Eh Cia, tahu gak Yonghee CIX berteman dengan Ifah?" Tanya Nana pelan. Mendengar itu, Cia melotot kaget.
"Kok bisa?" Tanyanya dengan mulut penuh kue cokelat.
"Aku gak tahu kapan mereka berteman entah di KakaoTalk sepertimu atau lebih dari itu. Begini, aku gak sengaja melihat mereka ngobrol dekat gitu loh, iri banget" Jelas Nana.
"Oh ya btw, kamu dimana waktu di konser?" Tanya Nana lagi lalu meminum minuman botol.
"Aku langsung pulang karena capek" Jelas Cia.
"Dan juga siapa member CIX kesukaan kamu?" Tanya Cia.
"Gak ada susah milihnya. Mereka ganteng banget" Jawab Nana.
"Kapan mulai chat dengan Jinyoung oppa dulu di KakaoTalk?" Tanya Nana.
"Oh mulai dari kelas 12 , aku beneran gak tahu apa-apa jika dia temanku dulu" Jelas Cia dan Nana mengangguk.
"Oh ya aku juga ada loh teman Korea Selatan, dia wallpapernya Jisung NCT" Kata Nana.
"Aku gak mau ngarep dia itu Jisung beneran atau gak, yang penting dapat teman Korea" Ujar Nana antusias.
"Dulu aku juga berpikiran sama" Balas Cia.
"Wah beneran?" Tanya Nana antusias.
"Iya loh sama sepertimu tapi setelah tahu baru kaget dan awalnya deg-degan banget bertemu sama Jinyoung oppa" Jelas Cia sambil tersenyum mesem-mesem.
"Kayak apa orangnya?" Tanya Nana antusias.
"Dia memakai jaket, topi dan masker serba hitam tapi setelah dibuka, wah ternyata wajahnya kecil banget dan aslinya memang seganteng itu" Jelas Cia antusias.
"Ada fotonya gak?" Tanya Nana.
"Ada, lihat ini!" Katanya sambil menunjuk foto di hpnya tentang selca keduanya yang berada fi kafe.
"Gak diupload Cia?" Tanya Nana yang masih fokus menatap foto itu.
"Gak usah, nanti malah ada skandal. Tahukan member CIX baru debut" Ucapnya dan Nana mengangguk mengerti.
Lalu tiba-tiba ada notifikasi dari email dari HP Cia, dia melihat dan melotot kaget dengan isinya.
"Dear Alicia Nanda...
" Congratulations on being accepted at Global Cyber University. The registration schedule will be later. Wait for further information".
"Ya Allah, apa kusalah lihat?" Tanya Cia melotot tak percaya. Dia menutup mulutnya menahan teriakan.
"Aku juga berpikiran sama loh" Balas Nana.
"Padahal nilai aku yang ada cuma 8 dan 9 yang rendah cuma 75 matematika. Kok bisa ya?" Tanyanya gak percaya. Lalu dia menatap dan membacanya lagi begitupun Nana.
"Eh kudengar yang paling penting itu bahasa Inggris, seni dan matematika atau alam kalo bisa" Kata Nana.
"Alhamdulillah aku diterima di Universitas impian!" Seru Cia tertawa gembira. Nana yang melihat temannya bahagia itupun juga ikut tersenyum dan bertepuk tangan.
Mendengar teriakan Cia, Ifah pun terbangun dan bingung apa yang terjadi.
"Kenapa guys?" Tanya Ifah dengan mata mengantuk dan juga menguap. Mendengar itu, Cia dan Nana duduk di kasur Ifah dan memberitahu beritanya. Ifah pun kaget dengan mata segar lalu memeluk Cia erat dan bergantian Nana memeluk kedua temannya.
"Oh ya kalian gimana? Diterima gak?" Tanya Cia.
"Aku awalnya gak diterima di jurusan bisnis tapi dijurusan formasi baru diterima di Andalas" Jelas Ifah.
"Aku juga diterima kok jurusan ilmu komunikasi" Tambah Nana. Lalu mereka kembali berpelukan sampai rebahan.
"Kok gak beritahu aku dulu?" Tanya Cia sambil bangun di kasurnya, dia mempoutkan bibirnya kesal.
"Duh maaf ya, soalnya gak sempat beritahu" Jawab Ifah ikutan duduk, menenangkan Cia.
"Iya terlalu senang, hehehe" Jawab Nana sambil ketawa nyengir.
"Dan juga kalian tahu gak, kalo saudara sepupuku juga mendaftar kuliah di Korsel tapi akhirnya diterima juga?" Tanya Cia santai.
"Wah benarkah?" Tanya keduanya kompak dan Cia mengangguk.
"Apa nama kuliahnya?" Tanya Ifah antusias.
"Di Universitas Hanyang jurusan Bisnis dan ekonomi" Jawabnya dan kedua temannya bertepuk tangan gembira.
"Apa dia sudah ke sana untuk mendaftar?" Tanya Nana.
"Sudah kok mungkin dia sudah pergi setelah mendapat izin dari keluarganya" Jelas Cia dan keduanya mengangguk.
"Guys, besok kita reading naskah dan kita harus siap-siap tampil cantik dan maksimal. Kondisi harus stabil dan prima, okey?" Ujar Nana semangat dan kedua temannya mengangguk.
"Guys, kita jalan-jalan yuk!" Ujar Nana.
"Isssh gak usahlah. Mending drakoran" Kata Ifah sambil membawa laptopnya, menonton drama Korea.
"Oh ya aku mau les bahasa Korea dulu ya!" Kata Cia.
"Dimana?" Tanya keduanya kompak.
"Oh itu di sini online. Aku belajar online" Kata Cia turun dari kasur Ifah lalu naik ke kasurnya dan membuka laptopnya.
"Di sini ada wifi?" Tanya Ifah.
"Kudengar ada dan untunglah gak pakai password jadi gak perlu repot-repot nanya ke mas Ridho" Ujarnya sambil fokus menatap layar laptop.
"Apa namanya?" Tanya Nana sambil fokus mencari sesuatu di hpnya.
"Namanya JayaHotel01" Jawabnya dan Nana mengangguk.
Dan merekapun melanjutkan aktifitasnya masing-masing.
Next part 18