Sementara itu Qiara mulai resah setelah melihat jam yang sudah menunjukkan pukul dua belas malah, ia khawatir Zio akan bangun dan mencarinya.
Belum sempat Maxwell berusaha lagi, taxi malah mendahuluinya. Ia pun sedikit kesal tapi ia tetap mengikuti taxi Qiara karena dia ingin memastikan kemana Qiara akan pulang.
"Kemana Qiara akan pergi? Apakah ke rumah Julian? Tapi, ia pasti ke rumah Julian karena dia suaminya. 'Batin Maxwell sambil fokus membuntuti taxi yang Qiara gunakan.
Sementara itu, di Istana Flory. Virsen langsung datang ke kamar Viona.
"Apakah kamu mau minum?" Tanya Viona sambil menjulurkan satu gelas anggur Italia ketika melihat Virsen sudah duduk di kursi dengan ekspresi gelap.
Tanpa menjawab pertanyaan Viona, Virsen langsung mengambil gelas itu dan meminum hingga habis.
"Aku sangat marah ... " Ucap Virsen sambil melempar gelas itu ke tembok.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com