Gavin sedang mandi. Bersiul-siul dan bernyanyi-nyangi lagu riang. Sejenak, dia memandang benda yang ada ditangannya.
"Hmmm... Ternyata Guin sangat memperhatikan kebersihan tubuhnya sampai-sampai bulu itu juga dicukur halus," gumam Gavin sembari terbayang.
Gavin memegang alat cukur. Melihat miliknya dan melihat alat cukur lagi. Dia seakan ragu untuk melakukan apa yang sudah dia niatkan.
"Aku baru sadar kalau milikku terlalu gondrong. Kalau dicukur seperti milik Guin, mungkin saja Guin semakin suka," gumam Gavin.
Gavin mencukur miliknya. Membasmi setiap rumput yang tumbuh disekitarnya.
Tok... Tok... Tok...
"Gavin, apa kau masih lama? Aku pengen pipis," kata Guin.
"Masuk saja. Aku tidak keberatan kalau Guin mau menemaniku mandi," goda Gavin.
"Dasar mesum!"
Gavin tertawa lirih. Gavin membuka pintu kamar mandi karena dia sudah selesai sebelum Guin mengetuk pintu.
"Gavin, jangan mesum!" Guin langsung menutup matanya dan meronta.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com