Hari-hari kelam, mungkin saja sudah berakhir. Terusir oleh setiap kejutan yang Tuhan berikan. Kejutan atas segala rasa sabar.
Penderitaan yang dimulai dari masuk ke dalam keluarga Garmond. Dijadikan musuh, dibully oleh Agatha.
Tidak hanya itu, Guin harus bekerja paruh waktu untuk menghidupi dirinya sendiri, membayar biaya pendidikannya.
Keinginannya tidak terlalu tinggi. Guin hanya berharap, suatu hari nanti, dia akan merasakan bagaimana menjalani kehidupan normal.
Tuhan tidak meninggalkannya yang selalu sabar hingga pada akhirnya, derita itu dibayar oleh Tuhan.
"Guin, sudah siap?" tanya Gavin.
Mereka berdua naik ke dalam kapal. Menikmati indahnya pantai. Menghirup dinginnya udara dan panasnya terik matahari.
"Sudah!" jawab Guin.
Guin atau Gavin, tidak berhenti tertawa. Mereka sangat menikmati hadiah yang Nyonya Calista berikan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com