"Astagaaaaa! Omong kosong apa itu? Si bos meminta aku mengantarnya ke kantor demi sesuatu yang penting tapi ternyata, dia cuma mau mandi dan ganti baju?" gumam Airy yang masih bengong dengan jawaban Gavin.
"Apa yang sedang kau lakukan? Kenapa kau tidak belum pulang?"
"Eh, Tuan Ralio!' pekik Airy.
Deg.... Deg... Deg...
Airy berdebar bukan karena terkagum-kagum, melainkan dia takut kalau Ralio mendengar semua ocehannya seperti orang gila.
"Pulang!"
"Baik, Tuan!"
Brummm... Brummm... Brummm...
Ralio tersenyum melihat Airy langsung kabur hanya dengan satu kata. Dia tidak menyangka kalau Airy akan merasa takut seperti itu.
"Airy... Airy... Apa kau baru tahu kalau bosmu itu, selain gila, terkadang juga bodoh!"
***
Jalan-jalan membuat kaki Guin terasa ngilu. Rumah sangat sepi karena mereka semua sudah berada di hotel.
Nyonya Calista sudah pasti hanya berdiam diri di dalam kamar, menikmati sandiwara yang sudah menemukan siapa perannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com