Cahaya mentari belum sampai menerpa wajah Irona. Namun wanita itu sudah berada di depan ruang ICU. Berkunjung ke rumah sakit sudah menjadi bagian dari hidupnya, sampai seluruh pegawai rumah sakit hafal jadwal kunjungan Irona.
Irona sudah berdiri sejak satu jam yang lalu tanpa bergerak ataupun bergeser. Matanya tetap fokus menatap sang ibu yang masih terbaring lemah, seperti mayat hidup.
"Mbak, apa nggak pegel berdiri terus?" tanya seorang ibu-ibu
"Ah, nggak, Bu"
"Siapa yang di dalam?"
"Ibu saya" jawab Irona dengan tersenyum getir.
"Anak saya juga belum sadarkan diri, Nak. Udah tiga hari dia koma"
"Emang anak Ibu sakit apa?"
"Dia kecelakaan mobil. Kepalanya terbentur aspal"
Hati Irona mencelos. Mereka seolah memiliki nasib yang sama.
"Ibu saya juga udah tiga minggu nggak bangun-bangun"
"Sabar, Mbak. Mungkin ini cobaan dari Tuhan buat kita. Kita nggak bisa berbuat apapun, selain berdoa sama yang di atas"
Irona mengangguk samar dan tersenyum kecil.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com