Setelah membawa jenazah Selvia kembali ke Bandung, para keluarga dan tetangga mereka dulu datang berhamburan.
Selvia dikenal dengan sikapnya yang ramah tamah. Dan kebaikannya yang sangat menempel di hati banyak orang.
"Nak, Ibu turut berdua cita, ya. Bu Selvi ini adalah orang baik, Tuhan pasti lebih sayang sama beliau"
"Makasih, Bu"
Jenazah sang mama masih dimandikan. Irona tidak sanggup untuk ikut memandikan Selvia. Di rumah sakit kemarin, adalah hari terakhir ia menatap wajah Selvia. Wajah yang dulu dipenuhi dengan senyum, kini diam seribu bahasa. Tubuhnya yang dulu hangat, kini berubah menjadi dingin.
"Rona"
Arina dan teman-temannya yang lain datang. Mereka memeluk sang sahabat dengan penuh sayang dan prihatin.
"Kita semua turut berduka cita, ya. Lo pasti kuat" ucap Adara.
"Iya, Na. Lo harus ikhlas, supaya mama Selvia tenang di sana"
Arina adalah sahabatnya yang paling dekat dengan Selvia. Itu karena Irona dan Arina sudah bersahabat sejak duduk di bangku SMP.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com