webnovel

IRONA

18+ "Gue sumpahin suatu saat lo bakal naksir dan ngejar-ngejar gue." Dua tahun berada di kelas yang sama, menjadikan Irona sebagai bulan-bulanan Zio. Gadis yang bernama Steffani Irona Najma adalah gadis mungil berparas cantik, imut dan lucu. Dengan poni depan dan rambut yang tergerai indah. Rambutnya yang indah ini, justru mengundang tangan-tangan jahil untuk menyentuh, menarik atau bahkan menjambak. Zio Aksadana, seorang laki-laki berparas tampan, bertubuh tegap dan atletis, rahang yang kokoh serta bibir yang sangat memesona. Zio merupakan musuh dari Irona, tetapi bukan musuh yang diselimuti rasa benci. Tetapi justru dengan keusilan dan kejahilan, Zio sangat senang menggoda Irona. Baginya, ada kesenangan sendiri ketika melihat Irona mengerang kesal. Sumpah serapah yang tidak sengaja Irona lontarkan, membuat keduanya berada di dalam lingkaran kasih sayang. padahal dulu Irona tidak benar-benar ingin membuat Zio jatuh tepat di hatinya, bahkan ia berdoa, semoga Tuhan hanya menganggap ini sebuah lelucon.

Fenichaan · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
309 Chs

Anugerah Terindah

"Hai"

Semuanya menoleh ke arah suara. Adara datang menghampiri mereka.

"Lo sama siapa kesini?" tanya Irona

"Sendiri. Gue suntuk dirumah, jadi kesini. Eh liat kalian. Boleh kan gue gabung?"

"Boleh banget!"

"Ekhem"

Galih menoleh ke arah Susi yang sudah memberikan kode kematian untuknya.

"Hehehe.. Nggak kok Susi" jawab Galih cengengesan.

"Boleh, dong. Duduk sini." Arin mengambil kursi dari meja lain untuk Adara.

"Makasih"

"Kalian belom kenal dia, kan?" tanya Irona pada Galih dan Susi. Keduanya menggeleng.

"Dia ini Adara. Kecengannya Andi" ucap Arina polos.

Adara hanya mendelik, sudah ia duga.

"Lo kenal Andi dari mana?"

"Dia pernah nolongin gue waktu itu" jelas Adara.

"Lo sekolah dimana?" tanya Susi.

"Gue pindahan. Rencananya mau sekolah di SMA Altamevia"

"Uhuukk..." Galih tersedak

"Bareng kita, dong?"

Adara mengangguk. Ia takut kalau mereka kurang menerima dengan kehadiran dirinya.

"Wah... Semoga lo masuk kelas kita, ya" jawab Susi dengan sumringah.

***

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com