webnovel

Sekolah Bagaikan Neraka

Waktu yang gw tunggu telah tiba,dimana masa ini adalah masa yang terbaik untuk mencari seorang sahabat."Pah...saya ingin sekolah di SMP 1 Bantaeng!" kata gw sambil tersenyum memasang sepatu."Nak...disini kan ada sekolah terdekat,jafi kamu akan lebih mudah dipantau.Persentase kelulusan mu juga lebih baik dari pada SMP 1 Bantaeng" jawab ayahku dengan santai sambil memasang dasinya di depan kaca."hmmm...,iya deh" sambil menggerutu gw pun setuju dengan pendapat bokap gw."Pop...pop...pop",si mang Asep pun datang dengan wajah yang gembira dan mengatakan"Gimana pendekar junior...udah sembuh sakitnya" terus gw jawab dengan wajah yang masih cemberut"Ya...ada sedikit peningkatan sih Mang,kaki kanan dan tangan kananku masih terasa berat ketika gw gerakkan"."Sebaiknya lu bersyukur To...Sudah diberi Kesemnbuhan oleh Allah" jawab mang Asep sambil mengeluarkan tangannya di jenedela bus itu."Eh...mang Asep udah tiba,Mang...kamu jalan aja,Tito tinggal gw yang anter, kan ini hari pertamanya masuk sekolah" kata bokapo gw yang juga mengenal mang Asep."Sip...,kalau gitu gw jalan dulu pendekar junior,jangan lupa hari ini semangat belajar" teriak mang Asep melalui jendela bus."Sip..." sambil menaikkan jempol kepada mang asep.

Disekolah suasananya sangat ramai,ada yang di tes mengaji,tes membaca,tes bakat dan minat dan tes wawancara.Sambil menunggu bokap gw berbincang dengan pengawas yang mengawasi jalannya proses penerimaan siswa baru tersebut,gw melihat keadaan sekitar,siapa tau ada yang menghampiri ku dan dia adalah sahabat yang gw cari-cari.Ternyata tidak,tidak ada yang menghampiriku pada saat itu.Semuanya sibuk dengan urusannya masing-masing.Tiba-tiba bokap gw memanggil dan menyuruhku memasuki ruang tes mengaji.Gw duduk di suruh duduk di kursi yang nampak goyang dengan guru yang gemuk dan tua pada saat itu.Dalam pikiran gw mengingat film Ratattouli,dia sangat mirip dengan koki yang ada pada film tersebut."Baca ini,sambil menunjuk ke arah Al- Quran yaitu surah Ar-Rahman.Pada saat itu semuanya nampak baik-baik saja sampai bokap gw menyuruh gw massuk keruangan tes bakat dan minat.Memasuki ruangan tes bakat dan minat itu jiwa memalukan yang ada pada diriku seakan keluar.Jantung ini berdebar-debar ketika guru olahraga yang mengawasi pada saat itu menyuruhku untuk memainkan bola takraw.Dulu gw jago banget main takraw,tetapi setelah stroke ringan gw jadi kaku dan tak bisa main takraw.Sekarang gw hanya diam menatap bola takraw tersebut.Semakin kuat jantungku berdebar ketika guru itu mangatakan"tunggu apa lagi,mulailah",menghela nafas dan kemudian menjatuhkan bola takraw yang ada pada tanganku,kaki ini terasa berat,terasa kaku dan semua orang yang ada diruangan itu menertawaiku."Masa seorang pria tidak bisa memainkan bola takaw" kata salah seorang murid kelas 9 menertawaiku terbahak-bahak.Tiba-tiba bokap gw menghampiri pengawas dan menceritakan apa yang sudah terjadi pada gw.Karena malu,gw akhirnya keluar dari ruangan itu.Hari ini adalah hari terburuk dalam hidup gw,kebahagiaan seaakan menghilang dari gw yg ada hanya tangisan mengingat gw yang dulu suka banget sama olahraga seakan sirna karena penyakit ku ini.Tiba-tiba bokap memegang pundak gw san berkata"To...ini hanyalah proses menuju keberhasilan,kau harus mensyukuri semua ini To..." kata bokap menyemangati gw.Tangisan ini semakin kuat dan gw pun memeluk bokap gw."Kalau gitu kita pulang aja,sambil melegakan perasaan" kata bokap gw untuk menghentikan tangisku.Membuka pintu rumah dengan hati yang murung gw memasuki kamar dan mengunci pintu,terbaring dikasur dengan mata yang masih memerah gw berkata"Tom...Cup...gw rindu ama lo,lo seharusnya ada disini menyemangati gw,lo seharusnya tetap disampingku" tangisku pecah saat gw mengucapkan kata-kata itu.

Minggu pagi yang sangat cerah,terduduk tanpa melakukan apa -apa di taman komplek pada saat itu.Tiba-tiba bola menggelinding di kakiku.Gw mengambil bola itu dan melihat sekeliling seolah bertanya adakah yang mau bermain dengan orang yang tak mempunyai bakat seperti gw.Tiba-tiba seorang pria yang kira-kira seumuran denganku menghampiriku.Dia seolah-olah mencari sesuatu,terus gw bertanya kepada pria tersebut"hey,apakah ini punya lu".Melihatku dengan wajah gembira dia mengatakan"ia,itu bolaku".Mengambil bola itu lalu pergi,kemudian gw kembali duduk di kursi taman itu."Hey...namamu siapa "berbalik dan mengajaknya kenalan" nama gw Tito, lu siapa?" "nama gw Beni,lu anak dari mana kok jarang keliatan" jawabnya terheran-heran."Gw deket kok dari sini,tinggal kurus saja terus mentok kiri nah itu rumah gw,oh...iya gw jarang keluar karena dulu gw terkena stroke dan sekarang gw masih ngerasain efeknya" kata gw dengan muka yang polos karena masih malu dengan orang yang baru gw temuin."owh...,dari oada lu cuman bengong disini mending gw ngenalin lo sama teman gw,mereka ada di depan rumah Iyan".Akhirnya gw memiliki teman pada saat itu,gw pun diajak ke depan rumah Iyan dan mengenalkan diri di depan teman-teman Beni.Di pojok pertigaan gw melihat banyak anak-anak yang sedang memainkan handphone dan suara tembak-tembakan seakan ikut membuatku penasaran permainan apa yang ia sedang mainkan.Mereka duduk di posko di mana disitu terdapat Wifi punya si Iyan."Woy...kenalin nih teman baru kita,namanya Tito dan dia tinggal di lorong 3 di pojok perempatan dari sini" kata Beni mengenalkan diri gw didepan teman-temannya."Oh...Tito,anak baru ya?,baru ngeliat soalnya" kata salah satu teman Beni" "Gak kok,gw emang jarang keluar semenjak gw terkena penyakit" jawab gw dengan wajah yang murung."oh...iya To,kenalin ini Erpan,ini Ray,ini Defa,ini Ferdi,dan ini teman kita yang paling bacot namanya Noval,ey Fal,balik dong" kata beni menjelaskan semua temannya pada waktu itu."Ah...bacotlu buah zakar,gw mau menang nih..." lanjut si Noval merasa terganggu."Ye...biasa aja lu kandang babi" jawab Beni yang sudah terbiasa dengan bacotan Noval."ah...ngentot tolol lu bangsat,ngapa lu gak ulti aja bangsatttt" jawab si Noval karena ia mati dalam permainan.Karena mati dalam permainan mereka pun menyimpan handphonenya dan berbalik ke arah saya."Sekarang lu udah mengenal kita kan,lu punya ML gak" kata si Noval."Gak...hp aja gak punya " kata gw dengan wajah yang murung."Gak apa-apa kok,mending kita main tapi gak memakai handphone aja"."Skuyyy" jawab si Defa dengan muka yang ngajak berantem."Bagaimana kalau kuta main petak umpet aja" jawab si Erpan.Merasa kurang hapal dengan nama-namanya gw pun menjawab "tapi gw kan belum kenal ama lu senua,nanti gw salah sebut gimana"." iyya ya" jawab si Noval dengan Wajah yang kebingungan memilih permainan apa yang bisa ia mainkan."Ah...gw tau,gimana kalau kita main ware wolf aja" kata si Erpan menaikkan jari."Skuy..."jawab serentak teman-teman yang berada pada pos tersebut.Merasa gak ngerti gw pun mengatakan"Tapi gw gak ngerti","Pan,Jelasin ke anak baru ini" kata Noval."Jadi ware wolf tuh terdiri dari 4 sampai 8 pemain yang dimainkan dengan cara membagikan kartu atau kertas yang digulung dimana oada kertas tersebut telah tertulis warewolf,villager,kesatria,hunter,Penjaga,dan mentor.Nah untuk warewolf bertugas memakan villager,kesatria dan hunter dimana itu terjadi pada saat malam hari.Nah tugas kesatria menjadi orang yang membunuh warewolf,jika yang dibunuh bukan warewolf maka orang yang ditunjuk itu tetap keluar,hunter bertugas membunuh juga tetapi hunter tidak akan mati walaupun dia keluar,penjaga bertugas menjaga semua anggota yang main pada saat itu walaupun warewolf yang dijaga tapi biasanya sih kalau penjaga menunjuk orang yang salah maka penjaga tersebut akan dikatain ama si Noval bangsat kau yaa,atau pelermu.Ada paham" jelas si Erpan karena si Erpan lah yang tau soal permainan ini."Gak" kata gw yang masih kebingungan dengan permainan ini.Mengepak jidatnta dan berkata "Ya elah...udah dijelaskan panjang lebar juga gak ngerti,gimana sih.Nih sekarang kita coba permainannya".Mencoba mencari sesuatu di kantungnya dan berkata" ya elah... gw lupa bawa kartunya ngentot ".Serentak yang ada pada pos tersebut menepuk kepalanya.Mengambil sendalnya kemudian berkata"kalau gitu gw pulang dulu".

Gw pun dipersilahkan duduk oleh Beni,dia adalah teman yang saat ini kuincar untuk menjadi sahabat sejatiku.Sifatnya baik dan kulihat dari wajahnya yang humoris gak sombong seperti orang lain yang gw kenal.Berjam-jam kami menunggu Erpan dia belum pulang juga,akhirnya kita pu pergi kerumahnya yang tak jauh dari rumah si Iyan.Sesampainya dirumah si Erpan,kita oun berteriak" Erpan...Erpan" dan dengan suara bokapnya yang lantang mengatakan"lagi tidur...".Serentak gw dan teman-teman tertawa terbahak-bahak sekaligus kesal karena si Erpan.Adsan magrib pun berbunyi menandakan waktu pulang telah tiba.

Diruang makan gw,bokap,nyokap dan kakak menceritakan kejadian tadi."Mah,Pah...saya punya teman baru namanya itu Beni,Erpan,dan Noval" gw tidak menyebutkan yang lainnya karena gw tidak hapal nama mereka,hanya yang selalu bicara yang saya hapal."Biasa aja..." kata kakak gw sambil nyengir.Kemudian bokap gw berkata "apanya yang biasa...itu sudah termasuk luar biasa To...,tinggal kamu yanng harus menilai mereka.Apakah mereka teman yang baik atau malah sebaliknya.Di dunia ini banyak yang perlu kita ketahui To,kadang teman kita yang awalnya baik sama kita tetapi dia baik karena ada maunya jadi pilihlah teman yang benar-benar baik dan tulus padamu"." Iya pak...saya akan memilih teman yang memang tulus ingin berteman denganku,apalagi fisik ku ini kan telah berubah semenjak kejadian itu" jawab gw.Kemudian bokap gw menaikkan jempolnya.Sepekan telah berlalu,dan gw iri pada teman-teman yang selalu memainkan gadget mereka.Gw hanya bisa menonton mereka main.Sesampai dirumah gw meminta kepada bokap gw untuk dibeliin handphone dan bokap gw tidak mampu membelikan gw hp dengan alasan gak ada uang.Gw melihat akhir-akhir ini keluargaku tidak peduli lagi denganku,ini terlihat dari cara memperlakukan gw yang mirip anak tiri.Kakakku telah dibelikan hp dan laotop sejak dia masuk sekolah menengah pertama.

mohon maaf,karena ada kesalahan di bagian seni.Sebenarnya gw gagal di seni tapi tak senua orang menertawaiku.Di olahragalah semua orang menertawaiku

Firmansyah_Anzarcreators' thoughts