Kepulan asap mengudara. Membawa aroma teh manis yang menyegarkan masuk ke dalam lubang hidung siapapun yang menghuni ruangan ini. Nyonya Adelia Grace dan beberapa anak tim yang mulai melepaskan segala penat yang ada. Perusahaan akan ditutup, bukan selamanya hanya sementara waktu sampai fajar tiba kembali menyapa dengan riang gembira. Harap-harap tak hujan atau mendung besok pagi. Ramalan cuaca sudah terus membanjiri pemikiran bahwa besok mentari tak akan muncul dan keadaan tak akan bersahabat. Ada badai kecil dengan hujan berfrekuensi sedikit deras. Membawa angin yang menerbangkan apapun yang dilalui olehnya.
Wanita itu terus saja menatap jam dinding yang ada di depannya. Waktu berjalan menunjukkan pukul tujuh. Ia tak melihat Luna ada di tempatnya sejak rapat sore tadi. Gadis itu menghilang entah kemana tak berpamitan padanya. Marah? Sedikit. Ia membenci pegawai yang sudah berlaku seenaknya sendiri.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com