Alunan musik Ballad menggema di ruangan. Wanita tua yang ada di depan Luna masih saja sibuk meniup pernikahan teh manis dengan potongan kayu manis di atasnya. Tak sekalipun ia menatap Luna dengan penuh keseriusan. Kiranya ia mengajak calon menantunya itu kemari bukan untuk beradu argumen pasal siapa yang akan mengasuh anaknya kelak. Wanita ini benar terkesan santai dan tak acuh. Ia hanya ingin bertemu dan mengobrol dengan Luna saja. Selebihnya, agar waktu yang menentukannya.
Nyonya Edaurus adalah wanita yang baik, sama seperti sang putra yang sudah tiada. Tak ada satu pun anggota keluarga Damian yang membuat Luna sakit hati atau tak nyaman. Semua orang-orang yang ada di dalam keluarga Edaurus benar-benar bak malaikat tanpa sayap. Namun, anehnya, ia mengkhawatirkan sesuatu untuk saat ini.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com