webnovel

IMPERFECT CEO

!! WARNING MATURE CONTENT 19+ !! (Harap bijak dalam memilih bacaan) Kalian tahu apa itu 'Ge Sketchbook Company'? Sebuah perusahaan peneribit terbesar yang ada di tengah indahnya Kota Amsterdam, Belanda. And bingo! Tuan Ge adalah pendirinya. Seorang pria dewasa berusia 40 tahun yang sangat gagah dengan stelan jas mahal yang membalut tubuhnya. Jam tangan berkilau kalau sinar sang surya menerpa permukaannya. Mobil mewah dengan harga fantastis serta rumah bertingkat yang menyaingi tingginya gedung pencakar langit di tengah kota. Rupanya? Sangat tampan! Di usia yang semakin tua, pria dewasa pemilik nama Ge Hansen Joost itu tak pernah mendapatkan hujatan perihal tampangnya yang ikut menua. Semakin tua, semakin mempesona! Itulah yang mereka katakan kala tak sengaja bersua dengannya. Sayangnya, ia sudah berkeluarga. Satu istri dan seorang putri cantik. Mereka memanggilnya Amanda Hansen Ge. Bukan kisah Amanda yang super duper mewah jauh dari kata 'kurang' yang akan aku ceritakan di sini. Namun, kisah ku! Kisah seorang gadis berusia hampir mirip dengan Amanda Hansen, namun aku sedikit tua tiga angka di atasnya. Usiaku 21 tahun. Menjelang 22 tahun jikalau tahun ini berakhir. Namaku adalah Luna. Luna Theresia Skye. Terlalu panjang jikalau kata teman-temanku menyebutnya. Jadi, mereka mempersingkat. Hanya Luna Skye. Kata mereka itu sangat cantik! Secantik paras dan tubuh yang aku milikki. Yang ada di dalam diriku adalah bentuk kesempurnaan yang berhasil dilukiskan semesta untuk ciptaannya. Namun, sayangnya mereka tak melukis indah takdir percintaan yang menyertai dalam setiap langkah yang kuambil. Salah satu kebodohan yang kupunyai dalam kehidupan percintaanku adalah ... aku mencintai bosku itu. Ya, Tuan Ge Hansen Joost! Sudah berkeluarga? Memang! Tapi aku tetap menyukai dan ingin memiliki raga serta rasa dalam diri pria yang 21 tahun lebih tua dariku itu. Gila bukan? Memang. Aku ini memang gila!

Lefkiilavanta · perkotaan
Peringkat tidak cukup
403 Chs

256. The Beginning of Revenge

-Pemakaman umum, Amsterdam, Belanda-

Luna menatap nisan yang ada di bawahnya sekarang ini. Ia terus saja menghela napasnya berat sesekali mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menahan air mata itu tak lagi turun. Siang ini, ia tak akan menangis lagi. Tiga hari sudah, semua kesediaan tak boleh lagi menimbulkan air mata. Kiranya, ia harus benar-benar berjalan maju meninggalkan kenangan buruk ini. Di sini dan di tempat ini, Luna bisa menemui Damian kapan saja. Bukan lagi bersua, berpelukan, atau saling menyentuh satu sama lain. Luna hanya bisa memandang namanya, memberikan sebuah bunga duka, dan mengirimkannya doa serta harapan terbaik untuk Damian Edaurus juga janin yang ada di dalam perutnya saat ini. Ia tak bisa melakukan lebih lagi. Cukup sampai di sini, Luna harus bisa bangkit seorang diri dan berjalan dengan kakinya sendiri.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com