webnovel

IMPERFECT CEO

!! WARNING MATURE CONTENT 19+ !! (Harap bijak dalam memilih bacaan) Kalian tahu apa itu 'Ge Sketchbook Company'? Sebuah perusahaan peneribit terbesar yang ada di tengah indahnya Kota Amsterdam, Belanda. And bingo! Tuan Ge adalah pendirinya. Seorang pria dewasa berusia 40 tahun yang sangat gagah dengan stelan jas mahal yang membalut tubuhnya. Jam tangan berkilau kalau sinar sang surya menerpa permukaannya. Mobil mewah dengan harga fantastis serta rumah bertingkat yang menyaingi tingginya gedung pencakar langit di tengah kota. Rupanya? Sangat tampan! Di usia yang semakin tua, pria dewasa pemilik nama Ge Hansen Joost itu tak pernah mendapatkan hujatan perihal tampangnya yang ikut menua. Semakin tua, semakin mempesona! Itulah yang mereka katakan kala tak sengaja bersua dengannya. Sayangnya, ia sudah berkeluarga. Satu istri dan seorang putri cantik. Mereka memanggilnya Amanda Hansen Ge. Bukan kisah Amanda yang super duper mewah jauh dari kata 'kurang' yang akan aku ceritakan di sini. Namun, kisah ku! Kisah seorang gadis berusia hampir mirip dengan Amanda Hansen, namun aku sedikit tua tiga angka di atasnya. Usiaku 21 tahun. Menjelang 22 tahun jikalau tahun ini berakhir. Namaku adalah Luna. Luna Theresia Skye. Terlalu panjang jikalau kata teman-temanku menyebutnya. Jadi, mereka mempersingkat. Hanya Luna Skye. Kata mereka itu sangat cantik! Secantik paras dan tubuh yang aku milikki. Yang ada di dalam diriku adalah bentuk kesempurnaan yang berhasil dilukiskan semesta untuk ciptaannya. Namun, sayangnya mereka tak melukis indah takdir percintaan yang menyertai dalam setiap langkah yang kuambil. Salah satu kebodohan yang kupunyai dalam kehidupan percintaanku adalah ... aku mencintai bosku itu. Ya, Tuan Ge Hansen Joost! Sudah berkeluarga? Memang! Tapi aku tetap menyukai dan ingin memiliki raga serta rasa dalam diri pria yang 21 tahun lebih tua dariku itu. Gila bukan? Memang. Aku ini memang gila!

Lefkiilavanta · perkotaan
Peringkat tidak cukup
403 Chs

235. Do not go!

Luna kembali mengangguk ringan. "Terimakasih tumpangannya, Mr. Ge." Gadis itu kini mulai melepas sabuk pengaman yang membelit tubuhnya. Fokusnya tak lagi terarah pada Damian di ujung jalan sana, sebelum akhirnya suara aneh dengan teriakan orang-orang menyita fokus Luna juga Tuan Ge.

Naasnya, Damian adalah objek yang terkapar di tengah jalan dengan darah yang mulai mengalir mewarnai salju di sisinya.

Luna memandang dalam diam. Ia menatap tubuh Damian yang terkapar lemah di jalanan kota. Seluruh orang yang ada di sekitarnya datang dan membantunya. Mencoba melakukan pertolongan pertama untuk menghentikan darah yang mengalir di sisi kepalanya.

"Damian ...." Luna mulai menghela napasnya pendek. Sigap ia melepas sabuk pengaman yang membelit tubuhnya lalu mendorong kasar pintu mobil yang ada di sisinya. Gadis itu mengabaikan Tuan Ge yang berusaha untuk menahannya agar berlaku lebih hati-hati lagi sebab jalanan sedang licin-licinnya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com