Luna kembali mengangguk ringan. "Terimakasih tumpangannya, Mr. Ge." Gadis itu kini mulai melepas sabuk pengaman yang membelit tubuhnya. Fokusnya tak lagi terarah pada Damian di ujung jalan sana, sebelum akhirnya suara aneh dengan teriakan orang-orang menyita fokus Luna juga Tuan Ge.
Naasnya, Damian adalah objek yang terkapar di tengah jalan dengan darah yang mulai mengalir mewarnai salju di sisinya.
Luna memandang dalam diam. Ia menatap tubuh Damian yang terkapar lemah di jalanan kota. Seluruh orang yang ada di sekitarnya datang dan membantunya. Mencoba melakukan pertolongan pertama untuk menghentikan darah yang mengalir di sisi kepalanya.
"Damian ...." Luna mulai menghela napasnya pendek. Sigap ia melepas sabuk pengaman yang membelit tubuhnya lalu mendorong kasar pintu mobil yang ada di sisinya. Gadis itu mengabaikan Tuan Ge yang berusaha untuk menahannya agar berlaku lebih hati-hati lagi sebab jalanan sedang licin-licinnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com