Senja menyusul. Mengantikan tugas sang raja siang yang sudah duduk dengan agung sedari tadi pagi di atas singgasananya. Langit tak lagi cerah. Sedikit menggelap sebab mendung datang membawa udara basah yang dingin membelai lembut permukaan kulit putih gadis yang masih kuat menatap bangunan besar di depannya itu. Perlahan bibir gadis itu melengkung tajam. Ia tersenyum mengembang sebuah keindahan di atas paras cantik sedikit pucat itu. Kembali napasnya lolos dengan kasar. Ia mengembuskannya untuk mencoba menghilangkan kegelisahan yang ada di dalam hatinya saat ini.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com