webnovel

IMPERFECT CEO

!! WARNING MATURE CONTENT 19+ !! (Harap bijak dalam memilih bacaan) Kalian tahu apa itu 'Ge Sketchbook Company'? Sebuah perusahaan peneribit terbesar yang ada di tengah indahnya Kota Amsterdam, Belanda. And bingo! Tuan Ge adalah pendirinya. Seorang pria dewasa berusia 40 tahun yang sangat gagah dengan stelan jas mahal yang membalut tubuhnya. Jam tangan berkilau kalau sinar sang surya menerpa permukaannya. Mobil mewah dengan harga fantastis serta rumah bertingkat yang menyaingi tingginya gedung pencakar langit di tengah kota. Rupanya? Sangat tampan! Di usia yang semakin tua, pria dewasa pemilik nama Ge Hansen Joost itu tak pernah mendapatkan hujatan perihal tampangnya yang ikut menua. Semakin tua, semakin mempesona! Itulah yang mereka katakan kala tak sengaja bersua dengannya. Sayangnya, ia sudah berkeluarga. Satu istri dan seorang putri cantik. Mereka memanggilnya Amanda Hansen Ge. Bukan kisah Amanda yang super duper mewah jauh dari kata 'kurang' yang akan aku ceritakan di sini. Namun, kisah ku! Kisah seorang gadis berusia hampir mirip dengan Amanda Hansen, namun aku sedikit tua tiga angka di atasnya. Usiaku 21 tahun. Menjelang 22 tahun jikalau tahun ini berakhir. Namaku adalah Luna. Luna Theresia Skye. Terlalu panjang jikalau kata teman-temanku menyebutnya. Jadi, mereka mempersingkat. Hanya Luna Skye. Kata mereka itu sangat cantik! Secantik paras dan tubuh yang aku milikki. Yang ada di dalam diriku adalah bentuk kesempurnaan yang berhasil dilukiskan semesta untuk ciptaannya. Namun, sayangnya mereka tak melukis indah takdir percintaan yang menyertai dalam setiap langkah yang kuambil. Salah satu kebodohan yang kupunyai dalam kehidupan percintaanku adalah ... aku mencintai bosku itu. Ya, Tuan Ge Hansen Joost! Sudah berkeluarga? Memang! Tapi aku tetap menyukai dan ingin memiliki raga serta rasa dalam diri pria yang 21 tahun lebih tua dariku itu. Gila bukan? Memang. Aku ini memang gila!

Lefkiilavanta · perkotaan
Peringkat tidak cukup
403 Chs

114. Beautiful Moments

Suasana hening dirasa selepas Damian memutuskan untuk datang menyambangi kediaman gadis yang ia cintai. Ini adalah tujuan terakhirnya malam ini. Damian akan menghabiskan waktu baiknya bersama Luna untuk berbincang ringan sembari menikmati red wine dan camilan yang ada di dalam rumah gadis itu. Damian mulai melangkah masuk. Gerbang hitam berbahan besi besar nan kokoh itu tak pernah dikunci oleh Luna jikalau malam belum benar-benar larut. Alasannya singkat dan sederhana, gadis itu malas kalau harus berjalan jauh untuk membuka pintu kalau tamu datang menyambangi rumahnya. Tamu bisa berjalan masuk ke dalam halaman rumahnya. Mengetuk pintu utama dan menunggu Luna untuk membukanya. Seperti sekarang ini. Damian hanya perlu menunggu selepas ia mengetuk pintu kayu di depannya ini dengan tegas. Suara Luna menyela di dalam sana. Langkah kaki mengiringi dengan tegas datang mengarah ke ambang pintu.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com