Setelah mendengarkan kata-kata Irfan, Kirana akhirnya tahu apa yang sedang terjadi dan asal mula makanan hari ini.
Pada saat ini, terlepas dari apakah Irfan mencintainya atau tidak, dia benar-benar tersentuh oleh perilaku Irfan.
Kirana menemukan bahwa matanya agak lembab, hidungnya sedikit sakit, dan dia tidak bisa lagi mengendalikan emosinya.
"Terima kasih, aku akan menerimanya."
Kirana berkata dengan lembut, nadanya juga penuh dengan gerakan.
Irfan membuat pengaturan yang begitu disengaja dan bagaimana dia bisa tahan untuk menolak hadiah yang begitu indah. Seperti yang dikatakan Irfan, tinggalkan kenangan, ini akan menjadi saat dalam hidupnya.
"Baiklah, aku akan memakainya untukmu."
Irfan terkejut, bahkan sedikit bersemangat. Tanpa diduga, Kirana tidak menolak, dan tanpa diduga dia akan dengan senang hati menerimanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com