webnovel

IGNORANT

FRANSIS · perkotaan
Peringkat tidak cukup
4 Chs

PART 2

Bunyi bel pulang sekolah pun terdengar,semua murid langsung berteriak lega karena jam sekolah sudah berakhir,Lianka membereskan semua buku dan memasukan kedalam tasnya.

"Li jadikan kita kerjain tugas tuh mak lampir?",Tanya Caca menghampiri kursi Lianka.

"Jadi ca,kita kerjain rooftop aja ya,sekalian nikmatin senja diatas gedung sekolahan".Kata Lianka dengan semangat.

"Boleh juga Li,gue udah lama gak kesana juga,kuy lah".

mereka berjalan bersama keluar kelas dan menuju parkiran sekolahan untuk mengambil semua peralatan yang disimpan oleh Lianka dibagasi mobil Varrel.

saat semuanya sudah diambil dan tidak tersisa Lianka langsung menutup bagasi mobil lagi dan menguncinya kembali,saat akan berjalan kearah tangga jalan ke rooftop ada murid yang memanggil Lianka.

"Maaf kamu Lianka ya,emm ini tadi Varrel pesan ke aku kalau udah pulang suruh kasih tasnya ke kamu",kata murid itu dan menyerahkan tas itu ke Lianka.

"Makasih ya".

setelah mengambil tas Varrel dari murid itu dan mengucapkan terimakasih Lianka dan Caca melanjutkan perjalanan mereka ke rooftop,mereka berjalan dan dengan sedikit obrolan santai ala mereka.

saat sudah sampai di rooftop tidak sengaja kalau RG sedang berkumpul disana termasuk juga Varrel yang sedang duduk berduan dengan Aurel,awal mulanya suasana di rooftop sangat berisik dan sesaat suasana menjadi hening karena kedatangan Lianka dan Caca

"eh maaf aku kira kalian gak pakai rooftop,kalau gitu kita cari tempat lain aja Ca".

"Ayo Li"

Lianka dan Caca mengangkut barang mereka lagi dan hendak turun mencari tempat yang lebih enak untuk mengerjakan tugas dari Aurel,saat akan mengangkut barang dan turun tiba-tiba ada suara yang memperintah Lianka agar tidak turun.

"Siapa suruh lo buat pergi lagi,kerjain disini aja kalau lo gak mau,terima sendiri akibatnya".

seketika tubuh Lianka menjadi susah untuk digerakan dan semua bulu kuduknya berdiri mendengar perkataan Varrel,mau tidak mau Lianka melanjutkan mengerjakan tugas disitu,semua anak RG langsung membantu Lianka untuk mengangkat barang yang Lianka dan Caca bawa.

"Makasih".Kata Lianka.

"Sama-sama Ibu peri RG".Jawab serentak anak-anak RG.

Aurel yang melihat Lianka diperlakukan khusus oleh anak-anak RG menjadi sedikit emosi dan cemburu karena Lianka lebih disayangi oleh anak-anak RG,padahal Lianka dan Caca barusan masuk dan mereka sudah mendapatkan perlakuan khusus dari anak-anak RG sedangkan dirinya yang sedari tadi disini merasa diasingkan oleh anak-anak RG.

"Ayo Ca,kita duduk disana aja lebih enak".

Lianka mencari tempat yang sedikit menjauh dari anak-anak RG dan Varrel yang sedang bermesraan dengan Aurel.

"Ca,maaf ya kita jadi kepanasaan kaya gini",kata Lianka.

"Gak apa-apa Li,lagian tuh mak lampir kenapa sih bisa di sini juga gedek gue,mana cowok lo sama-sama tolol kaya Aurel,ihh kok lo betah sih sama dia Li kalau gue jadi lo,gue udah putus dari dulu-dulu". perkataan Caca dengan nada kesal.

"Udah ih,mau kerjain ini apa mau gosip nih",kata Lianka santai tapi hatinya tidak santai.

"Iya-iya,sahabat gue banget nih hahaha".

sejenak Lianka menghilangkan kesedihannya dengan tingkah konyol Caca,Varrel yang melihat senyum terbit diwajah manis Lianka tanpa disadari bibirnya melengkung keatas.

Lianka dan Caca sudah hampir satu jam mengerjakan tugas Aurel dan saat itu matahari sedang tepat diatas mereka tapi Caca dan Lianka tidak mengeluh kepanasan dan tidak takut kalau kulitnya akan hitam,keringat sudah mulai membasahi tubuh mereka hingga Lianka melepas jaketnya.

Anak-anak RG yang melihat Lianka dan Caca merasa sangat kasihan,mereka inisiatif mencari sesuatu agar menutupi tubuh Lianka dan Caca dari sengatan matahari.

"Woy guys ambil sepanduk RG sama paralon yang digudang kasihan tuh ibu peri kita kepanasan".teriak Aska kepada anak-anak RG.

Varrel yang mendengar teriakan Aska otomatis melihat kearah Lianka yang bajunya sudah basah dengan keringat,terpancar raut khawatir diwajah Varrel,namun rasa khawatirnya tertutupi dengan suatu hal yang sangat menyakitkan untuk Varrel.

"Ih,lihat tuh pacar kamu cuman mau cari sensasi aja,cepet gih putusin dia trus kita jadian deh",celoteh Aurel dengan menaruh kepalanya dibahu Varrel.

"Sabar ya,kita tunggu hingga waktunya tiba".Jawab Varrel sambil mengecup puncak kepala Aurel.

Lianka yang tidak sengaja melihat perlakuan Varrel kepada Aurel merasa seperti ditusuk dengan belati tajam,tiba-tiba air matanya terjatuh dan dengan cepat dia menghapus air matanya agar Caca tidak melihat.

Anak RG sedang berbagi tugas,5 anak mencari sepanduk yang Aska maksud dan 4 orang menutupi Lianka dan Caca dengan Jaket mereka.

Aska sedang mati-matian menahan panasnya sengatan matahari yang membakar punggungnya dan dia tidak habis pikir dengan kedua wanita ini,bisa-bisanya mereka tahan dengan panas yang melebihi api neraka.

Aska melihat Lianka sedang menatap disatu titik dengan wajah menahan tangis,lalu Aska mengikuti arah penglihatan Lianka,ternyata Lianka sedang melihat Varrel bermesraan dan tertawa bahagia bersama Aurel di kursi yang seharusnya cuman Lianka yang boleh mendudukinya.

"Lin ke kamar mandi gih",kata Aska karena Aska tau saat ini Lianka ingin menangis.

Lianka melihat Aska dengan wajah bingung karena tidak tau maksud Aska.

"Udah ke kamar mandi aja,keluarin semuanya gue tau Lo cewek kuat tapi gue juga tau hati Lo saat ini baru remuk gara-gara si bangsat satu itu".Kata Aska memperjelas.

"Lianka kenapa emangnya As?".Tanya Caca tiba-tiba.

"Ehh enggak,cuman kasihan aja tuh bajunya Lianka udah basah banget dalemannya hampir keliahatan hehehe".Kata Aska mengalihkan kecurigaan Caca.

"Eh iya Li,cepat ke kamar mandi sana baju lo udah basah banget".

"Iya,aku ke kamar mandi dulu ya".

Lianka berjalan ke kamar mandi,tidak disadari Varrel melihat Lianka berjalan keluar,tidak lama Varrel izin ke Aurel untuk pergi ke mobil mengambil rokok.

Varrel mengikuti Lianka dari belakang,sebelum Lianka masuk kedalam kamar mandi Varrel menahan tangannya.

"Mana kunci mobil?".Tanya Varrel sambil melihat kondisi Lianka dari atas sampai bawah.

"Ini El" Jawab Lianka sambil menyerahkan kunci mobil ke Varrel.

Setelah mendapatkan kunci mobil Varrel pergi keparkiran dan membuka mobil bagian belakang,Varrel sibuk mencari sesuatu.

"Nah ini dia".

Setelah mendapatkan barangnya Varrel berjalan kembali namun bukan kembali ke rooftop namun menghampiri Lianka yang sedang didalam kamar mandi.

Varrel masuk kedalam kamar mandi untuk mancari Lianka di semua bilik kamar mandi saat berjalan mendekati bilik yang digunakan Lianka,tidak sengaja Varrel mendengar suara isakan dan cacian Lianka.

Saat ini Lianka sedang berada di salah satu bilik kamar mandi dia menumpahkan semua tangisnya hingga rasa sakitnya mereda.

"El,kalau udah bosen bicara ke aku bukan kaya gini,aku hancur El aku cemburu hiks hiks hiks"

"El,kenapa sih kamu nyiksa aku kaya gini aku ada salah sama kamu udah hampir 1 tahun kamu kaya giniin aku,kalau kamu udah gak mau sama aku ya udah ayo putus jangan siksa aku El,aku capekkkkk".

Lianka berteriak dan menangis,dari tadi pagi sebenarnya Lianka sedang tidak berada dimood yang bagus dan puncaknya adalah saat ini,saat dia melihat perlakuan Varrel kepada Aurel.

Sejauh ini Lianka sudah berkali-kali meminta Varrel untuk memputuskan hubungan ini dan berjalan masing-masing namun Varrel selalu menolak dan mengamcam dengan segala hal.

Hati Varrel saat itu juga remuk dan sangat sesak mendengar suara tangisan Lianka dan kata-kata Linaka,disatu sisi dia sangat menyayangi Lianka tapi disisi lain dia sangat benci dengan Lianka gara-gara insiden yang semua orang pasti tidak akan mudah untuk memaafkan kesalahan fatal itu.