webnovel

antar-jemput sekolah untuk terakhir kalinya.

Side story of Tasya:

Di pagi hari ketika sedang sarapan bersama keluarga ada ayah, ibu dan kakak nya.

mereka semua sedang berkumpul kecuali nenek, saat ini dia lagi sedang pulang kampung..

akhir - akhir ini ayah Tasya jarang pulang dan sarapan pagi karena sibuk kerja nya keluar kota.

Sama hal nya juga kakak nya agung. dia jarang di rumah karena kerjaan nya tapi sekarang dia sedang libur.

Di tengah-tengah makan..

"Tasya, mulai saat ini kamu ikut papah bikin SIM motor buat kamu ya.. " kata ayah nya..

" hahh? kapan pah?" tanya Tasya ke ayah nya.

"kalau bisa hari ini .. gimana?" tanya ayah nya.

Tasya sempat terkejut sebelumnya, karena dadakan..

" kalau besok bisa kah pah?. soal nya hari ini Tasya gak mau ketinggal nilai materi dari PR kemarin. " alasan Tasya.

"ciee... si adik dapat motor baru.. " kata agung sambil mengejek tasya.

"haaa? beneran pah? Tasya dapat motor baru???" Tasya sangat terkejut namun bahagia ketika mendengar akan di beli kan motor baru.

"iyaa nak. soal nya umur kamu sudah 17thn jadi kamu bisa buat SIM motor.." kata ayah nya.

"coba aku di beli kan motor juga kayak dia..." keluh agung sindir tasya.

"heehh..!motor ninja mu itu mau di apakan?, di jual?!" ibunya Tasya mengomel perkataan agung..

"Alhamdulillah... akhir nya Tasya punya motor baruu.. yeeyyy!!! " Tasya bergembira riang.

" kalau sudah punya motor. harus hati-hati bawa nya yaa! awas aja kalau kamu ngebut" kata ibunya Tasya yg memberikan perhatian.

" yaa nggak lah mah.. Tasya gak suka kebut-kebutan.. " tegas dari Tasya.

"yaa sudah..kalau gitu besok papah akan izin untuk minta waktu nemanin kamu buat SIM motor.. "kata ayah nya.

"yeeyyyy.. terimakasih pah.. saaayang papah.." Tasya memuji ke ayah nya karena di beli kan motor.

"helehh.. kamu ini ada mau nya aja ke papah. kalau di belikan motor langsung di puji" ibu nya menyindir Tasya..

.....

.....

.....

setelah acara makan-makan selesai..

ayah dan kakak nya agung berangkat kerja duluan. sedang kan Tasya di jemput lagi oleh Arya..

namun Tasya ingin di jemput Arya untuk terakhir kalinya.

ketika di tengah perjalanan dan berboncengan sama Arya.. Tasya merasa agak sedih karena ini akan menjadi terakhir kali ya ikut Arya di antar-jemput sekolah nya..

// semoga ini bukan terakhir kali ketemu sama mas Arya. // kata Tasya di dalam hati.

di saat tengah perjalanan dan tak lama lagi akan sampai di sekolah.

" mas Arya.. " panggil Tasya dari belakang.

"iyaa Tasya?" sahut Arya sambil fokus mengendarai motor.

"mas mulai hari ini Tasya terakhir di antar-jemput mas Arya. " kata Tasya.

"benarkah? memang nya ada apa?' tanya Arya lagi.

" anu mas. tasya mau di beli kan motor sama papah besok. " kata Tasya.

" waahh bagus itu. syukurlah kalau kamu punya motor sendiri" Arya turut bahagia..

Namun entah kenapa perasaan sedikit kesepian di dalam benak nya. namun karena Tasya bukan siapa-siapa bagi dia. akhirnya dia hanya bisa menunjukkan turut senang nya..

....

....

....

setelah beberapa lama kemudian mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah.

Tasya turun dari motor Arya dan memberikan helm yg di pinjam Arya..

Tasya pamit pergi dari Arya lalu berangkat masuk ke sekolah.

...

langsung saja, ketika baru saja masuk ke dalam kelas. Tasya langsung mendatangi Yana dan Rani. seperti biasa pembahasan mereka adalah tentang keseharian mereka masing-masing.

di tengah pembicaraan mereka. suasana kelas tiba-tiba langsung sunyi..

masuk seorang cowok ke dalam kelas sontak membuat anak-anak di kelas pada diam memandang nya. yaa dia adalah cogan di sekolah Rafael.

Rafael mendatangi mereka bertiga yaitu Tasya,Yana, dan Rani yg terdiam ketika di datangi.

Rafael berdiam diri sejenak tanpa mengeluarkan sepatah kata pun ke hadapan Tasya..

...

"tasyaa.. aku mau bicara sesuatu" kata Rafael

//haah? lagi?! duh masalah kemarin aja baru kelar. apa jangan-jangan mau ngucapin lagi kyk waktu itu?!// Tasya panik di dalam benak nya sehingga berkata di dalam hati.

"eemhh.. lebih baik jangan~" sebelum Tasya selesai bicara langsung di potong oleh Rafael.

" aku mau minta maaf... ~" sejenak Rafael berhenti bicara seakan sangat malu di hadapan Tasya ".... ~soal malam itu. " kata rafael sambil memejamkan mata nya.

setelah mendengar perkataan nya barusan entah kenapa Tasya merasa lega sampai menghembus nafas leganya.,di khawatirkan kejadian kemarin-kemarin akan terjadi lagi.

"huuuh.. syukur Alhamdulillah.. ku kira kamu bicara apa.. " kata Tasya dengan nafas lega nya.

Rafael mulai kebingungan apa yang di maksud Tasya.

lantas Tasya pun melanjutkan perkataannya..

"iyaa.. sama-sama. Tasya juga minta maaf soal kemarin kalau Tasya ada salah. " lanjut balas dari Tasya.

Rafael pun menegakkan badan nya setinggi-tingginya dan bersikap baik-baik saja. dia pun mulai mengarah kan tangan nya seolah mau berjabat sama Tasya.

Setelah itu Tasya pun membalas jabatan tangan dari Rafael. akhir nya mereka berdua saling berjabat tangan dan damai..

anak-anak di kelas awal nya terdiam semua namun ada satu anak yang memulai tepuk tangan dengan nyaring nya. tak lama kemudian anak-anak yg lain juga ikutan bertepuk tangan semua, sehingga kelas menjadi riuh sekali.

Yana dan Rani ikutan tepuk tangan dengan senang nya. lalu mereka berdua (Yana dan Rani) saling bertatapan seakan berkata mereka berhasil melakukan sesuatu.

mari kita flashback:

Beberapa hari sebelum nya di saat Rafael masih menjalani hari libur nya akibat skorsing.

dia kedatangan tamu oleh dua orang teman cewek SMA nya.

ternyata mereka adalah Yana dan Rani.

...

...

Yana dan Rani duduk di ruang tamu karena di persilahkan oleh Rafael.

mereka di jamu oleh pembantu nya yaitu dengan membawakan minuman teh hangat dan juga beberapa kue kering yg banyak..

"kayak lebaran yaa hihihi" bisik Rani ke Yana dengan tertawa pelan.

"suuuttt..! nama nya juga anak sultan hehehe" ucap Yana membalas berkata dengan bisik-bisik ke Rani.

Yana dan Rani sedang asik ngobrol berdua sehingga mereka lupa kalau tuan rumah sedang duduk berhadapan mereka yang sedang diam memperhatikan mereka.

"eehemm.. kalian ini malah asik ngobrol berdua.. " Rafael menegur mereka.

"eehh iyaa yah. kita lupah. kalau tuan rumah adaa.. " Yana berkata dengan nada bercanda.

" langsung aja nih. Kita mau ngomong sesuatu sama kamu" kata Rani dengan wajah serius nya.

...

" kamu mau baikan nggak sama Tasya?" Rani memulai dengan pertanyaan nya ke Arya.

Rafael terdiam sejenak.

"iyaa mau lah.. memang gimana caranya?" kata Rafael lalu balik bertanya.

Rani mengambil cangkir teh nya. lalu menyeruput teh nya dengan duduk tegak seperti model yang sedang berpose minum teh. "aakhh panas!" teriak Rani. lalu mengembalikan cangkir nya ke atas meja.

"hey! aku serius nanya loh?!" teriak Rafael ke Rani.

"iyaa iyaa ... bisa Sabar Napa.?~ " kata Rani lalu melanjutkan perkataannya "~aku tanya sekali lagi kamu masih suka sama dia?" lanjut Rani.

"iyaa masih suka lah!. tapi kan dia sudah nolak aku waktu itu!?" balas Rafael.

"kalau gitu kenapa nggak baikan dulu sama dia?" kata Yana sambil memakan keripik sambil memegang toples keripik itu di pangkuan nya seperti punya sendiri.

Rafael menatap Yana seakan bertanya apa maksud mu?! sambeli mengkerut kan dahi nya.

kruukkkksss.. suara kerupuk yg di kunyah nya.

"anyu.. kalau kamu nyam nyam... masih suka sama dia. mending baikan aja dulu" kata Yana sambil mengunyah kerupuk.

"eehh!! elu ini rakus amat jadi orang!. kalau mau ngomong tu stop dulu kunyah nya.! aamm..nyam nyam nyam..." Rani mengomeli Yana tetapi tangan nya mengambil keripik yang ada di pangkuan Yana lalu memakan nya juga.

Rafael melihat mereka sambil menggelengkan kepalanya.

//yaa ampunn... anak berdua ini// keluh Rafael di dalam hati.

"aku nggak nyangka kamu waktu itu langsung nembak dia?! padahal aku nyuruh kamu dekatin dia aja dulu..bukan langsung minta jadian!" kata Rani yang mengkritisi Rafael.

Rafael terdiam karena perkataan Rani yang blak-blakan.. namun mulai bicara lagi.

"habis nya waktu itu aku gak habis pikir .. jadi aku coba aja nembak dia.. " Rafael berkata sambil menundukkan kepalanya.

"parah lu nih.. emang nya kamu kebelet apa!?" Yana secara blak-blakan ngatain rafael.

"iyaa tuh! cewek tu nggak bisa di gituin!. cewek tu lebih suka kalau cowok tuh pelan-pelan.. " Rani melanjutkan perkataannya Yana.

"pelan-pelan tapi enak hihihiii..." Yana berbisik ke Rani sambil bercanda.

"eh Mak lampir! ini lagi serius ngomong sama dia!. kok kamu bercanda Mulu!. malu tuh di lihat cogan di depan!" rani mengomeli Yana.

untung saja Rafael orang nya sabar menghadapi mereka berdua yang sedang bercanda Mulu dari tadi.

karena dia hanya ingin berbaikan sama Tasya lagi asalkan di bantu oleh mereka berdua.

"kalau gitu kasih tau aku gimana cara nya agar bisa baikan sama dia ya?" kata Rafael.

Yana dan Rani pun menyetujui permintaan Rafael dan memberikan saran kepada nya.

setelah itu mereka berbicara panjang lebar soal rencana mereka bertiga.

kembali masa sekarang:

setelah jam sekolah usai dan waktu nya pulang Tasya seperti biasa menunggu di depan gerbang. namun kali ini adalah terakhir kali nya di jemput oleh mas Arya..

seketika dia menunggu sambil berdiri di sana Rafael menghampiri dengan motor nya.

"Tasya.. sini aku antar kamu pulang.. sekalian aku mau meminta maaf ke keluarga mu. " Rafael menawarkan tumpangan ke Tasya.

"lain kali aja deh Rafael. soal nya hari ini penting bagi aku karena mau ke sesuatu tempat yang mau di datangi. " ucap Tasya.

"loh..aku lagi senggang kok habis ini. ikut aku aja kalau gitu.. " kata Rafael sedikit memaksa.

"lain kali aja!.. " Tasya sedikit membentak Rafael " pokok nya aku gak bisa ikut kamu hari ini.. " suara Tasya kembali seperti biasanya.

Di saat mereka sedang berbicara. lalu datang lah Arya yang baru saja tiba.

ketika baru tiba. Arya dan Rafael saling bertatapan dengan perasaan dendam mereka masing-masing.

Arya masih ingat dengan anak ini yang sudah memukul nya sampai pingsan..

namun Arya berusaha mengontrol emosi nya dan bersikap biasa terhadap nya.

Tasya sudah memakai helm nya lalu naik di motor Arya.

ketika hendak berangkat Arya menatap Rafael sambil mengangguk kan kepalanya lalu pergi.

Rafael menatap mereka berdua dengan wajah tidak senang nya ..

....

....

...

Di saat perjalanan pulang kerumahnya Tasya..

" mas Arya. boleh Tasya meminta sesuatu tempat mau Tasya kunjungi?" kata Tasya.

"hemm? di mana? warung kopi?" tanya balik oleh Arya.

" Tasya sebenarnya sebentar lagi mau punya motor sendiri mas. tapi Tasya belum lihai pakai motor apa lagi motor matic " curhat Tasya.

"beneran kah? ku kira kamu sudah bisa pakai motor.. " kata Arya.

"belum mas. tapi bisa kah mas Arya bantu Tasya mengasah kendarai motor kali ini? " Tasya meminta Arya menemani nya untuk mengasah kemampuan bermotor nya.

"tentu saja bisa.. bagus nya di mana ya?.. kalau gitu kita ke parkiran stadion aja. gimana menurut mu? kan di sana itu parkiran nya luas jadi bisa kamu belajar di sana" ujar Arya yg memberikan saran ke Tasya.

"boleh itu mas.. " kata Tasya.

selama perjalanan menuju ke tempat pelatihan kendara motor nya Tasya yaitu di stadion.

tak lupa Tasya mengabari ibu nya dulu agar tidak di khawatirkan oleh nya.

...

...

...

seketika sudah sampai di lokasi yaitu di area parkir stadion. disana sangat pas lokasi nya untuk orang nya belajar mengendarai motor bahkan mobil. karena area di sana luas dan sepi dari kendaraan umum yg lewat..

Saat ini Tasya sedang mengendarai motor nya Arya. sedang kan Arya di bonceng dia dari belakang..

Tasya sedang berlatih untuk mengasah kemampuan nya mengendarai motor, saa ini dia sedang berjalan lurus mengendarai motornya..

Arya merasa kalau Tasya ini sebenarnya mudah belajar untuk bisa mengendarai motor tanpa harus di ajari orang lain.

setelah jalan lurus, Tasya membelokkan setir nya menuju ke jalan yg banyak tikungan nya..

ketika di belokan, Tasya selalu mengambil jalur yang salah. sehingga berkali-kali mereka hampir menabrak trotoar.

Namun apa yang di lihat Arya. ternyata Tasya mengendarai motor dengan keadaan tegang.. Tasya memegang setir stang motor itu dengan sangat kaku, sampai - sampai bahu nya terbuka lebar..

"bawa rileks aja pas berkendara Tasya..kalau enggak, nanti kamu kehilangan fokus.. '" kata Arya yg dibonceng dari belakang.

"iyaa mas Arya. Tasya berusaha santai ni, soal nya udah lama nggak pakai motor!" teriak Tasya sambil fokus dan tegang mengendarai motor.

setelah beberapa lama mereka keliling bawa motor.

"kalau capek istirahat dulu Tasya.." kata Arya.

" iyaa mas.. " Tasya pun mendadak mengerem motor nya sehingga Arya yang duduk di belakang dan berjarak antara duduk nya sama Tasya, Tiba-tiba Arya terdorong maju sehingga memepet ke bahu nya Tasya, tangan Arya dengan refleks memegang perut Tasya..

" aah! maaf mas Arya.. " kata Tasya yang merasa panik dan juga malu-malu, mendadak di peluk oleh Arya dari belakang.

"oohh umm... iyaa nggak papa.. maaf Tasya" Arya juga sedikit malu-malu lalu menarik badan nya mundur ke belakang.

setelah berhenti lalu mereka pon turun dari motor.

Di saat sedang beristirahat latihan motor nya. mereka berdua sedang duduk di trotoar area parkir stadion sambil meminum minuman es teh dan makan pentol masing-masing.

" Tasya, habis ini selesai makan pentol nya kita lanjut lagi yaa latihan nya sekali lagi.. aku yakin setelah ini kamu bakal langsung bisa" kata Arya.

"iyaa mas.. mohon bimbing Tasya lagi yaa. " kata Tasya sambil makan pentol.

beberapa saat kemudian mereka mulai berdiam masing-masing.

"oiyaa mas Arya, Tasya boleh tanya?" tanya Tasya..

"iyaa? tanyakan aja langsung Tasya. " kata Arya sambil makan pentol.

"kalau misalkan.. mas Arya... ketemu langsung sama citrana gimana?" Tasya bertanya ke Arya sambil malu-malu.

"citrana? maksud nya gimana?" Arya bertanya balik ke Tasya karena tidak mengerti maksud nya.

"misal kan.. mas Arya ketemu langsung sama citrana.? apa yang akan mas lakukan?" Tasya kembali bertanya lagi.

setelah memahami pertanyaan Tasya. Arya pun mulai diam dan berpikir sejenak.

"huummmm? mungkin pertama-tama aku mau minta tanda tangan dulu deh hehee.." kata Arya sambil tertawa-tawa.

"setelah itu mas? ada lagi yang akan mas Arya lakukan?" tanya lagi Tasya.

" yang akan aku lakukan ya? mungkin banyak yang harus aku katakan ke dia. sebagai penyuka karya nya.. " kata Arya.

"nanti apa yg akan di sampaikan mas Arya ke dia? tanya Tasya lagi.

" humm gimana ya ngasih tau ke kamu... oiya kalau gitu aku ajak kita ketemuan sama dia di waktu dia senggang gimana?. yang jelas apa yang aku katakan pasti kamu bakal tau sendiri nantinya.. " kata Arya..

Tasya sangat kaget dari ajakan nya Arya barusan. Arya mengajaknya untuk ketemuan citrana bertiga. padahal Arya sendiri tidak tau siapa gadis di depan nya sekarang...

setelah merenung kan rencana dari Arya..

"humm.. tapi mas Arya beneran mau ketemuan sam citrana?" tanya Tasya.

" yaa beneran mau.. gini-gini aku juga penasaran sama muka nya. walaupun aku lebih suka suara nyanyian nya. " pengakuan dari Arya..

Tasya terdiam lagi dan sangat malu di hadapan arya..

"oohh.. gitu ya mas . " hanya itu yg bisa di katakan oleh Tasya.

Arya membuka hape lalu mengirim pesan ke DM citrana dengan tujuan mengajak idola nya untuk bertemu sesekali saja.

setelah Arya mengirim pesan ke DM nya tanpa sepengetahuan Tasya. lalau Tasya mendengar suara notifikasi pesan di ponsel nya sehingga terdengar oleh Arya..

arya terlihat kebingungan karena secara kebetulan dia baru saja mengirim pesan ke citrana. lalu tiba-tiba Tasya juga mendapat kiriman pesan.

Tasya melihat sekilas isi ponsel itu. lalu dia tahu bahwa yg mengirim pesan itu adalah mas Arya.

"aah ini dari ibu. minta di belikan batagor kalau pulang hehee" Tasya panik lalu menggunakan alasan lain untuk mengecoh mas Arya agar tidak curiga.

"oohh.. iyaa." kata Arya dengan polos nya.

Ketika sudah selesai makan dan istirahat lumayan cukup lama.

"yuk kita latihan lagi.." Arya mengajak lagi Tasya untuk latihan berkendara..

"Ayuk mas.. " Tasya langsung berdiri dengan semangat nya.

...

Setelah beberapa lama kemudian di saat Tasya sudah mulai sangat lihai mengendarai motor matic dengan lancar. Tasya tanpa ragu bisa belok di tikungan dengan jalur yang tepat.. dan di saat lurusan Tasya pun bisa mengatur kecepatan jalannya..

"sudah ku duga.. kamu pasti langsung bisa kalau Kendarain motor setelah latihan ini! kamu hebat!" Arya memuji Tasya..

Tasya malu-malu setelah mendengar pujian dari Tasya sembari mengendarai motor.

"kalau gitu kita ke tahap selanjutnya.." kata Arya .

"apa itu mas?" tanya Tasya..

" kita langsung pulang.. tapi kali ini kamu yang bawa aku sampai kerumah mu Tasya.. " kata Arya..

Tasya sempat ragu apakah dia bisa membawa motor ini sampai kerumah nya dengan lancar.

setelah memikir kan soal itu dia memutuskan untuk menerima dari saran Arya, karena suatu saat setelah punya motor sendiri dia pasti juga akan berkendara kemanapun Tasya pergi .

"okee mas.. mohon di bimbing Tasya yaa!" Tasya membulat kan tekad nya.

...

...

...

Di tengah perjalanan Tasya mengendarai motor Arya dengan pelan dan di pandu oleh Arya yg di bonceng dari belakangnya.

selama ini Tasya sangat lancar berkendara sepanjang perjalanan tanpa terkendala sama sekali. bahkan di simpangan pun Tasya sangat lancar mengendarai nya bahkan sehingga Arya tidak merasa khawatir lagi ketika di bawa nya.

Sebelum sampai ke lokasi rumah Tasya..

"nanti kalau mau berhenti. tancap rem nya pelan-pelan yaa, jangan kayak tadi tiba-tiba mendadak aja.." arya mengingatkan Tasya agar dia berhentikam motor dengan baik..

Akhir nya setelah itu mereka sudah tiba di depan rumah Tasya.

ibu Tasya baru keluar dari rumah nya dan melihat Tasya baru saja tiba setelah memakai motor dan Arya di bonceng belakang..

ibu nya menunggu sambil berdiri Tasya sedang berjalan menuju masuk rumah..

"assalamualaikum.. " salam Tasya ke ibu nya lalu mencium tangan nya.

"waalaikumsalam.. kamu tadi barusan bawa motor?" tanya ibu nya.

"iyaa mah soal nya kan bentar lagi Tasya punya motor sendiri. jadi Tasya minta mas Arya ajarin Kendarain motor." kata Tasya.

"kamu beneran bisa naik motor nggak sih nak?" tanya ibu nya lagi..

"iyaa bisa lah Mah.. Tasya kan lagi ngasah kemampuan bermotor aja kok.. " alasan Tasya.

"yaudahh kalau gitu.. kamu masuk duluan Sanah jangan lupa mandi habis itu makan. " ibunya menyuruh Tasya masuk kerumah..

....

....

...

side story of Tasya:

Keesokan hari nya Tasya tidak lagi di antar-jemput oleh Arya namun ikut bersama ayah nya ke kantor polisi lalu lintas..

hari ini Tasya sedang izin sekolah karena sedang membuat SIM motor.

urusan pembuatan nya mudah hanya mengikuti beberapa persyaratan dan kartu SIM pun tiba...

(author: kalian paham kan maksud totor, kalau bikin SIM yg mudah urusan nya musti gimana hehehe)..

setelah membuat kartu SIM motor.

Tasya di temani ayah nya ke dealer motor dan mengambil 1 unit motor scop*y berwarna pink putih dengan membayar cash..

akhir nya Tasya pun sudah mempunyai motor sendiri dan bisa pergi kemana pun dia ingin kan.. (asal kan izin sama orang tua sih).

...

...

...

...

Menjelang beberapa hari kemudian. Tasya tidak lagi di antar-jemput oleh Arya sekolah karena sudah memiliki motor nya sendiri.

selama itu Tasya tidak lagi bertemu sama Arya.

ketika di dalam kamar..

Tasya sedang melihat ponsel nya yg terlihat di ada sebuah kiriman DM dari yaar1112 beberapa hari yang lalu, yang belum dia balas.

isi pesan nya adalah:

"selamat sore mbak citrana, saya sebagai penggemar anda dengan sopan mengajak anda untuk bertemu sebentar jika anda punya waktu luang.. salam Arya" begitu lah isi pesan DM dari yaar1112/ Arya.

Tasya bingung mau balas apa. tetapi di sisi lain dia merasa rindu setelah beberapa hari tidak bertemu dengan nya..

Tasya ingin mengirim chat lewat wa sekarang ke arya tapi dia sangat malu melakukan itu..

setelah berpikir lama-lama akhir nya Tasya memutuskan untuk melakukan sesuatu..

side story of arya:

Arya sedang mengendarai motor nya menuju suatu tempat. namun Kali ini bukan dari pekerjaan nya seperti jemput orang atau memesan orderan.

Namun kali ini dia sedang janjian untuk ketemuan dari seorang idola nya yg akhir-akhir ini Arya selalu penasaran seperti apa rupa orang nya..

Arya sempat membayangkan kalau citrana ini hanyalah gadis biasa-biasa aja. sehingga maka dari itu citrana tidak berani tampil kan wajah nya. takut para penggemar kecewa terhadap nya. disisi lain Arya tidak memikirkan seperti apa rupa citrana yang penting hanya dari suara nya lah yg membuat Arya menyukai nya. akhirnya Arya pun bertekad untuk bertemu dengan nya..

flashback sedikit:

sebelum kejadian seperti sekarang Arya mendapatkan sebuah pesan balasan dari DM nya setelah beberapa hari yang lalu dia mengajak citrana untuk bertemu dengan nya. sontak Arya sangat bahagia sekali akan hal itu.

dari pesan itu citrana menyetujui nya dan berjanji akan bertemu dengan nya besok di suatu tempat.

Sekarang:

Arya baru saja berhenti di depan sebuah cafe. namun kali ini lokasi nya di dekat bigmall.

dia turun dari motor nya lalu melepaskan helm dan jaket ojol yg dia pakai..

...

...

ketika baru masuk. Arya berdiri di tengah-tengah pintu sambil melihat-lihat orang-orang di sana dia ingin memastikan apakah citrana sudah sampai disini sambil menunggu nya atau tidak sama sekali.

Arya mengambil ponselnya dan hendak mengirim pesan lewat DM~

"mas... mas Arya.. ?" terdengar suara yang tidak asing bagi Arya.

Arya menoleh ke sumber suara panggilan itu dan ternyata yang memanggil adalah Tasya.

Tasya sedang duduk sendirian di meja cafe tersebut.

"Tasya?.. "Arya melihat Tasya dengan keheranan..

bersambung:

....

...

...

author : sebenarnya totor mau bikin suatu cerita lain yaitu genre fantasi atau isekai. namun totor hanya bisa menyiapkan cerita itu terlebih dahulu.

tentu saja totor. tetap berfokus dengan cerita ini sampai sekarang.. maka dari itu mohon dukungan dari kalian yaa..