Seusai pengumuman akan kamar mereka masing-masing, para pendamping ditemani oleh petugas penginapan hendak mengantarkan mereka ke kamar masing-masing. Karena semua murid yang studytour sekarang hampir 80 an anak, maka mereka di pecah menjadi empat kelompok untuk menuju ke lorong kamar mereka masing-masing.
Bryant masih tersenyum dengan lebar sambil memegang kunci dengan nomor 21,dia senyum-senyum sendiri karena dapat nomor kamar yang bisa di bilang agak gimana gitu dalam pengartian nya.
"Aish aku tahu kenapa kamu senyum-senyum sendiri seperti itu yah!" Ujar Vino sambil mencubit lengan Bryant, namun rasanya Vino kesulitan dalam mencubit lengan Bryant yang super keras itu, jadi dia urungkan untuk mencubitnya melainkan mencubit puting dada Bryant.
"Ahhh apa sih hehe nggak ada kok, lepasin dong!" Timpal Bryant sambil memohon kepada Vino, bahwa dia sebenernya gak semesum yang Vino pikirkan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com