Kemudian yang di tunggu-tunggu datang. Membuat semua orang kompak beranjak dari tempat mereka seakan memberi desakan tak sabaran.
Nathan dengan dua pria yang masing-masing ada di sisi kanan dan kirinya, berhenti di ambang pintu dengan wajah sang tokoh utama yang nampak menegang.
Bibirnya di gigit ketat, buku jarinya bahkan terkepal erat. Kemudian Jevin dan Max yang menyadari, bersama-sama memberikan dukungan dengan tepukan ringan pada bahu Nathan untuk menguatkan.
Oekkk Oekkk
Meneguk salivanya kasar, keraguan bahkan membuat langkahnya beranjak mundur dengan terseok. Namun setelah mendengar suara tangisan seorang bayi, getaran hatinya seketika menyentuh sanubari. Otomatis pandangannya terangkat dan meliar untuk mencari keberadaaan hingga terpaku pada sosok malaikat kecil yang di persembahkan untuknya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com