webnovel

Heather (After Revisi)

Pangeran Kedua diyakini sebagai otak intelektual kekacauan Kerajaan Peri berdasarkan ilham dari Benda Suci di Shryn Utama. Ia kabur dari pengasingan dan menembus perbatasan buana manusia. Bukannya ketenangan, yang ia temukan adalah kebangkitan sosok Antagonis Utama dari sejarah dunia peri. Belum habis, terdapat makhluk-makhluk legenda dari masa awal penciptaan semesta. Namun, seiring waktu terbuka kebenaran dari pelaku sebenarnya---seseorang yang sangat dekat dengannya---diikuti oleh hukum sebab-akibat atas kebohongan. Sekarang, mampukah kamu membantu Pangeran Kedua? Atau menebak? Atau ...?

AsyaSpace28 · Lainnya
Peringkat tidak cukup
10 Chs

Zumigodds (III)

Michael mengepakkan sayapnya menuju telapak tangan Syila. "Dengarkan aku, Syila. Orang yang jahat bukan lah kamu, melainkan makhluk yang berusaha mengambil alih kehidupanmu. Terus lawan dia dan ambil apa yang seharusnya menjadi milikmu. Berhenti lah menekan dirimu sendiri, berhenti lah memberi pembatas di setiap gerakan, berhenti lah menyakiti dirimu saat langkahmu tak diterima, karena kamu berhak bahagia, Syila," tutur Michael yang juga kepada dirinya di masa lalu. setelah terdiam sesaat.

"Akan tetapi ... bagaimana jika Syila menyakiti Nona Peri?" tanyanya

"Aku akan memanggilmu, menarikmu, lalu menyelamatkanmu agar tak seorang pun terluka." Syila terlihat ragu. "Tenang lah. Aku adalah seorang peri. Aku bisa melindungi diriku sendiri dan makhluk lain."

"Apakah peri sungguh bisa melindungi dunia? Seperti yang ibu bilang?"

"Tentu saja!"

"Sungguh?"

"Apa kamu masih meragukan kekuatan peri?"

Syila menggeleng. "Ibu tidak pernah berbohong. Syila percaya kepada ibu, juga kepada peri." Anak manusia itu mulai mengalirkan bulir bening, mengakibatkan Pangeran Kedua bingung dan panik. "Syila juga akan berjuang mengalahkan rasa takut Syila. Syila ingin menjadi seperti ibu dan Nona Peri yang berusaha melindungi dunia. Syila akan mengalahkan makhluk itu dan hidup bahagia seperti yang ibu inginkan."

Michael tersenyum, mengepakkan sayapnya dan menyeka air mata anak perempuan tersebut. "Kamu pasti bisa melakukannya. Aku akan selalu menemanimu."

Syila membalas senyum sang Peri, kemudian mendekatkan pipinya ke wajah mungil Michael dengan hati-hati. "Terima kasih banyak. Syila beruntung karena Kelima Shryn telah memberkahi Syila dengan turunnya Nona Peri."

Lelaki itu membeku, asing dengan perasaan hangat yang diterimanya. Begitu bahagia dan candu. Wahai diriku di masa lalu, apakah kamu juga tersenyum atas satu kebaikan yang kulakukan untukmu? Maaf karena aku terlalu bodoh untuk menyadari semuanya. Kamu sangat hebat karena mampu bertahan selama itu.

~*~*~*~

"Jadi ... namamu adalah Arsyila Duveon?" tanya Michael yang tengah duduk di bahu Syila.

"Iya. Kalau Nona Peri?" respon Syila tanpa menghentikan langkahnya menyusuri hutan menuju kediaman.

"Namaku Mich—"

"Mich?"

"Michelle. Michelle Heather, hehe."

"Salam kenal, Michelle!" riang anak kecil mengulurkan jari kelingkingnya.

Sang Peri membalas dengan telapak tangannya. "Juga, Syila."

"Umm .... Apakah Michelle adalah peri yang baru lahir?"

"Kenapa kamu menanyakannya?"

"Sebenarnya ... Syila merasa telah diambil alih lagi. Syila takut telah melukai seseorang. Apakah Michelle tahu apa yang terjadi? Jika berkenan ... bisakah Michelle menanyakannya kepada alam?"

Bahkan dia menyadari tindakan yang dilakukan oleh sang Parasit, batin Michael.

"Maaf, Syila. Para peri memang memiliki hubungan yang erat dengan alam, tapi kami tidak bisa berkomunikasi dengan mereka."

"Oh ... ternyata begitu. Maaf sudah meminta hal aneh kepada Michelle."

Sang Peri mengepakkan sayap ke hadapan Syila yang murung. "Tapi aku tidak melihatmu membahayakan orang lain. Lelaki yang kamu lihat tadi malam pun telah aku pulihkan. Ia baik-baik saja di tempatnya."

"Sungguh?"

Kondisiku memang jauh lebih baik, batin peri itu. "Tentu saja! Mana mungkin aku membiarkan makhluk lain terluka!"

"Wah! Para peri memang makhluk suci dengan hati yang besar!" Syila mendekatkan Michael ke pipinya dengan hati-hati, membuat yang bersangkutan terlilit oleh mawar merah.

"Di-di mana rumahmu? Apakah masih jauh?" Michael memutus situasi.

"Oh! Tidak. Sebentar lagi kita sampai. Cukup ikuti suara air."

Keduanya lanjut seraya bercengkerama riang. Mengisi lubang besar dan rasa sakit mereka dengan masing-masing cahaya. Dari percakapan itu pula, Michael menangkap beberapa informasi berguna. Wilayah yang dipijakinya ialah sebuah kerajaan mati bernama Zumigodds, demikian karena hujan meteor yang menimpa pulau utama dan laut sekitarnya. Tempat yang mengagungkan Dewi Air—Marfyller—ini jatuh dalam kesengsaraan karena kediaman, keluarga dan harta mereka hilang direbut paksa. Gersang dan kawah besar mengerikan mengakibatkan kelaparan hingga sering timbul pertikaian demi mempertahankan nyawa. Kemudian, samudra yang membatasi kerajaan di sebelah utara sampai ke timur, air yang dipercaya sebagai tempat suci sang Dewi, justru berubah menjadi pusaran kematian. Berdasarkan kesaksian para penduduk dan kematian para pemegang perjanjian, dapat dipastikan bahwa di sana adalah sarang iblis, yang kemudian disebutnya sebagai Samudra Vilisk.

"Nah! Sudah sampai! Selamat datang di rumah sederhana Syila!" girangnya menunjuk sebuah pohon besar dan tinggi berpatera merah muda dan putih. Deretan tangga memutar setinggi tiga meter hingga kepada lubang besar dari liukan pohon. Dibangunnya selayaknya rumah serta dihiasi oleh gemericik kerang laut dan kerajinan dari bunga-bunga kering. Michael mengepakkan sayapnya ke atas untuk melihat lebih jelas. Dedaunan gugur oleh embusan, saling bergesekan, menyatu dengan nada dari lubang-lubang kecil dan air terjun besar.

"Rumahmu sangat cantik, Syila," kagum lelaki itu.

"Benar, 'kan? Ini adalah tempat rahasia keluarga Syila yang dibuat oleh ayah, dan sekarang seutuhnya menjadi rumah Syila," balas anak manusia tersenyum sendu.

"Lalu di mana mereka sekarang?" tanya Michael hati-hati.

Syila bergeming sesaat. "Dewa Zeryxin telah menuntun mereka menuju Nirwana."

"Oh ... maafkan aku, sungguh."

Anak manusia menggeleng. "Michelle adalah teman Syila dan Syila juga ingin berkeluh kesah dengan Michelle. Seperti yang sudah Michelle ketahui, tiga tahun lalu hujan meteor telah merenggut berkah yang diberikan oleh kelima Shryn dari tanah Zumigodds. Masa itu, Syila, ayah dan ibu berada di ibu kota untuk menghadiri debutante kerabat Syila. Kemudian, saat bencana itu terjadi, ketika Syila membuka mata, Syila hanya melihat api, permata yang meleleh, abu dan kain-kain kecil yang hangus beterbangan. Tanpa tahu kenapa, hanya Syila yang selamat. Terakhir diingat, ada seorang perempuan yang penuh dengan asap hitam menghampiri Syila. Ia berkata tentang menghancurkan kerajaan Irydeus."

Kelopak Michael terbuka lebar. Hujan meteor, peri hitam legendaris, alasan pemilihan wadah yang belum diketahui, semua itu menimpa tubuh seorang anak manusia yang jelas rapuh di usianya. Adalah keajaiban dan tekad kuat nan membuatnya justru dapat sesekali melawan.

Michael mendekatkan hidungnya ke hidung Syila dan menghilangkan bulir yang hampir mengalir menjadi bubuk kristal nan berkilauan. "Kamu adalah anak yang baik. Aku akan membantumu menciptakan kebahagiaan agar orang tuamu pun merasa demikian." Syila mengiyakan seraya tersenyum cerah.

Ini lah kausa penduduk mengasingkan Syila. Selain diasumsi sebagai pembawa bencana, mereka juga membutuhkan seseorang sebagai pelampiasan kejamnya kehidupan. Menjadi manusia memang lah rumit dan tak mudah, batin Michael. Arsyila Duveon, anak manusia yang dikelilingi Lily of the Valley, sekarang aku sedikit mengerti kenapa peri hitam legendaris memilihnya. Rupanya, antagonis utama hendak mempermainkan nurani para makhluk. Memang licik.

Ketika kelima Luna kembali menyinari malam, setelah memastikan Syila tertidur pulas, Michael mengepakkan sayapnya ke puncak pohon untuk memeriksa keadaan dengan menajamkan penglihatan. Kemudian, disambut lah ia dengan kawah-kawah, lava, tanah gersang, reruntuhan dan tenda-tenda kumuh yang sebagian besar penghuninya tengah sakit atau cacat. Ada pun lansia dan anak-anak kecil berdesakan di reruntuhan Shryn untuk berdoa kepada kelima pencipta semesta.

Terima kasih karena telah mampir dan menjelajahi HEATHER

Mmm ... bolehkah Asya meminta tolong untuk membantu menyebarluaskan informasi travel HEATHER ke yang lain?

Woah! Kamu memberi Asya support?

//senang sampai tidak bisa berkata-kata.

Wattpad: Asyaspace28

Instagram: Asyaspace28

AsyaSpace28creators' thoughts