Zumigodds (IV)

Lelaki itu mengernyit simpati sekaligus ngeri dan mamang. Sekelebat percakapannya dengan Syila saat menemani tidur, yaitu mengenai anak itu yang memilih hidup sendirian di pulau kecil dari tenggara pulau utama, tempat yang jauh dari para penduduk. Seorang diri pula ia menjaga daratan itu dengan tangan mungilnya hingga kembali subur. Kendati demikian, anak itu sentiasa berdoa untuk kebahagian para penduduk yang tak mampu pergi karena berbagai alasan mutlak.

Beralih, perhatiannya dicuri penuh oleh wujud-wujud yang tak asing di sekitar lava dan reruntuhan kerajaan. Michael kembali mengepakkan sayap, wujud yang kecil menambah efektivitas kecepatannya sehingga tiba dalam belasan menit saja. Dengan waspada mencari sekelompok wujud barusan, menahan udara yang didominasi karbondioksida dan gas, bau lava, tanah terbakar serta daging yang diasap, tapi urung jua ia bersua. Lantas di sebuah kawah lava besar dekat altar dan sisa patung-patung Shryn, lelaki itu merasakan energi yang asalnya bukan dari peri maupun manusia. Ia mengambil kerikil yang tentu saja panas, naik tinggi, lalu melemparnya ke tengah kawah.

Tepat mendarat, lava berubah menjadi ledakan lahar biru dan drastis panas meningkat. Belasan Grize Wolf—serigala berbulu biru pekat, berdada hitam, dan dengan delapan ekor seperti cambuk api besar nan liar berkobar—keluar, menggeram ganas, memainkan api panas di tubuh mereka dengan brutal.

Pangeran Kedua tercengang. Bagaimana mungkin? Mereka adalah makhluk legenda dan salah satu mimpi buruk dalam sejarah semesta ribuan tahun lalu. Siapa yang membangkitkannya? Apakah sebatas Grize Wolf saja? Apakah ini hasil tangan dari antagonis utama? Sebenarnya, apa saja yang sudah terjadi di dunia manusia?

~*~*~*~

Ribuan tahun yang lalu, para Shryn menciptakan lebih dari satu alam semesta untuk ditinggali oleh hambanya. Dewi Dunia - Arthvia, memadatkan miliaran lebih atom hingga membentuk berbagai galaksi dan ruang. Ia bekerja sama dengan Dewi Air - Marfyller untuk menciptakan kumpulan tirta dan menyuburkan berbagai tumbuhan sehingga hambanya jauh dari kelaparan dan kesengsaraan. Dewa Langit - Lumight menyempurnakan berkah itu dengan cahaya agung nan menakjubkan. Kemudian, demi keseimbangan tatanan alam semesta dan kehidupan, maka dipanggil lah Dewa Pencabut Nyawa - Zeryxin dan Dewa Kematian - Zeryx yang berarti bertanggung jawab penuh atas nyawa semua makhluk, mengatur sistem hukum dan mengurus penyebab kekacauan.

Pada awal penciptaan semesta, mereka menurunkan lima kitab kepada hamba yang diberkati nan disebut sebagai Fraley untuk laki-laki dan Fraleyness untuk perempuan. Kitab Kelima atau Kitab Biru adalah kitab yang berkaitan dengan Dewi Marfyller dan berisi tentang sifat-sifat bijak. Kitab Keempat atau Kitab Hijau adalah kitab yang berkaitan dengan Dewi Arthvia serta memuat semua tumbuhan dan hewan yang ada di dunia tersebut. Kitab Ketiga atau Kitab Kembar atau Kitab Hitam adalah kitab yang berisi tentang Dewa Zeryxin dan Dewa Zeryx nan menerangkan tentang kehidupan, hukum sebab-akibat dan ujian. Kitab Kedua atau Kitab Putih adalah kitab yang berkaitan dengan Dewa Lumight dan mendeskripsikan kehidupan di dunia dan akhirat. Terakhir, Kitab Pertama atau Kitab Emas adalah kitab yang mengabadikan hal-hal penting dalam sejarah dunia yang bersangkutan. Semuanya otomatis akan tercatat dalam lembaran setinggi 2,5 meter dan lebar 3 meter ini meski pun tebalnya tak pernah berubah, dan hanya Fraley atau Fraleyness yang dikehendaki yang bisa membuka dan membacanya.

Dalam Kitab Emas, tepatnya tiga abad setelah awal mula penciptaan semesta, seorang hamba pendosa yang jatuh ke dalam dasar kegelapan berkeliaran dan menembus berbagai perbatasan dunia untuk merusak keseimbangan semesta. Ia merupakan awal mula dari lahirnya golongan iblis, lalu membuat pasukan berupa monster-monster yang terlahir dari kegelapan dan sifat buruk untuk menghancurkan tiap dunia menjadi debu.

Kemurkaan Kelima Shryn akhirnya sampai karena hamba pendosa yang urung terbuka jua hatinya. Diturunkan lah sedikit keagungan mereka kepada Fraley dan Fraleyness terpilih yang kemudian disebut Shyll atau Trisula-nya Shryn untuk mengembalikan kedamaian. Semua dipertahankan pun penuh pengorbanan dalam perang yang meledak selama hampir delapan tahun sebelum akhirnya kejahatan shyam lenyap dan dunia kembali utuh dan mekar.

Michael mengerutkan keningnya dan hanyut dalam lautan kecemasan. Tanpa sisa. Seharusnya mereka sudah musnah. Apakah ini ujian yang diberikan oleh Dewa Kembar, Zeryxin dan Zeryx? Apakah ... sekali lagi bencana besar akan terjadi?

Lamunan laki-laki itu terhenti melihat bubuk peri berwarna perak beterbangan dari belakang. Ia berbalik tepat saat bola es membungkusnya diikuti pola-pola kepingan salju yang menutupi pandangan. Dibawanya ke suatu tempat selagi uap dingin mulai keluar dari mulut bersama es tipis di rambut, alis dan bulu mata. Michael hanya diam waspada, memutar otak, dan fokus mengolah api di dalam dirinya agar tidak melemah akibat syaraf yang mulai biru cerah.

Pemberhentian terjadi setelah 10 menit. Pola kepingan salju pergi dari kaca bola dan udara berkurang menjadi sejuk meski syaraf biru cerah di dada sampai pipi kanan masih menetap. Maniknya menyisir tanah gersang dengan abu dan puing-puing rumah terbakar. Cukup mencekam dengan tulang-tulang dan burung gagak yang berkeliaran. Tanpa menghirup pun ia tahu bau di sini bercampur antara busuk dan besi berkarat.

Lantas sesuai perkiraan atas bubuk perak dan kekuatan es, berdiri 12 peri Zelda yang merupakan prajurit kerajaan. Wajah yang asing mengungkapkan bahwa mereka adalah kesatria yang ditugaskan di luar. Tatap tegas dan analisis ditujukan kepada Michael yang masih dalam wujud kecil menyamar. Biji permata mereka bersinar dengan jubah putih dan baju besi kokoh berwarna perak cemerlang. Jemari-jemari bersiaga pada pedang dan perisai selagi sayap salju yang seperti pisau es terangkat dalam mode bersiap.

Entakan langkah percaya diri nan terasa dingin dan berbahaya mulai mendekat ke hadapan. Menampakkan wujud seorang lelaki dewasa dengan rambut putih bergradasi biru cerah panjang dikepang. Wajah cantiknya tertutup oleh raut tegas dan mata tajam yang seolah-olah sedang mempelajari mangsa.

"Cukup mengesankan bahwa kamu tetap bersikap tenang." Pria dewasa itu sedikit memiringkan kepalanya. "Haruskah aku mengambil sendiri sulur beracun yang telah kamu susun, sekarang juga? Bukankah pembuat sentiasa ingin melihat reaksi penerima dengan segera?"

Michael sedikit memberi jeda. "Apakah ada keuntungan yang bisa didapat oleh kepakan kupu-kupu di dalam bola kaca?"

"Setidaknya tubuhmu menjadi panas," respon pria dewasa seraya mengangkat bahu.

"Dan udara dingin akan mempercepat pembekuan syaraf diikuti terkurasnya tenaga. Meski pun mengetahui teknik pernapasan, gerakan yang membuat suhu ruang naik akan meningkatkan kekuatan bola kaca. Jadi, akan lebih baik jika fokus menstabilkan suhu dalam tubuh dan inti kekuatan. Selain itu, tidak mungkin seekor mangsa yang terancam akan beku pula otaknya. Apakah kata-kata tak berbobot ini yang ingin kamu dengar, peri Zelda?" seringai Pangeran Kedua.