webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
369 Chs

Motif Penculikan

Ghirel duduk di depan Richard yang terlihat santai menyantap makanannya. Pikiran gadis itu terus berputar tentang bagaimana caranya untuk kabur di saat-saat seperti ini. Karena kamarnya berada si lantai atas, maka satu-satunya cara untuk kabur adalah dengan loncat dari jendela. Salju yang terlihat tebal itu sepertinya bisa meminimalisir rasa sakitnya jika nanti Ghirel terjatuh.

"Berhenti berpikir untuk kabur, Ghirel." Gadis itu tersentak saat mendengar ucapan dari Richard.

"Apa dosen juga bisa membaca pikiran?" Lirih Ghirel tanpa sadar. Sialnya, itu terdengar hingga ke telinga Richard yang selalu peka terhadap apapun mengenai Ghirel.

"Kau tidak makan?" Tanya Richard saat melihat Ghirel masih belum menyentuh makanannya sedikitpun.

Ghirel sendiri belum mau menyentuh makanannya bukan tanpa alasan. Dia takut makanan tersebut sudah diberi obat tidur atau sianida.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com