webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
369 Chs

Memaksakan Diri

"Afka alumni SMA Angkasa ya? Di sini ada yang kamu kenal gak kira-kira? Mungkin satu angkatan sama kamu waktu sma dulu?" Tanya Raga, membuat semuanya antusias.

Afka mengedarkan pandangannya. Tentu saja hal itu hanya pencitraan semata. Sesungguhnya tak banyak alumni dari sekolahnya yang berada di sini. Kebanyakan lebih memilih ke universitas tempat Fran kuliah.

"Ada." Afka mengunci matanya pada Ghirel, membuat semua mata ikut tertuju pada gadis itu.

"Ghirel? Ghirel?" Beberapa orang bertanya-tanya. Menduga Ghirel adalah orang yang Afka maksud.

Sedangkan Ghirel sendiri sudah mendelik, menatap Afka dengan sorot mata ketakutan.

"Siska. Suaminya adalah sahabatku." Ucap Afka membuat Ghirel dapat bernafas lega.

"Uhuk!" Lily tersedak ludahnya sendiri. Dia melotot pada Siska, meminta kejelasan.

Sedangkan Siska sendiri masih memasang wajah tenang dan dingin, tidak peduli dengan apa yang Afka bicarakan.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com