Terjadi pertarungan sengit mempertahan barang milik Demon berupa heroin. Pertarungan antara Demon di bawah pimpinan Gremory melawan Costra Valerdio yang dipimpin oleh orang bayaran bernama Halphas.
Sesama pemimpin mereka bertarung seru cukup lama, Halphas memiliki badan yang tangguh dan sangat kuat, Gremory kalah di tenaga tetapi lebih unggul di setiap gerakan.
Malphas yang kebetulan berada di markas menerima laporan penyerangan itu, langsung bergerak cepat membantu.
Saat tiba di tempat Malphas melihat tubuh Gremory sudah dipenuh banyak luka, tetapi Gremory tetap semangat melawan musuhnya. Malphas tidak mungkin diam melihat Gremory akan menemui ajal jika pertarungan terus berlangsung. Malphas sudah mengarahkan senjatanya ke pertarungan mereka tetapi gerakan mereka menyebabkan kesulitan bagi Malphas untuk menarik pemicu senjatanya.
Mata Malphas menyaksikan setiap anggota tubuh mereka bertemu untuk beradu pasti Gremory mengalami luka, pertarungan yang tidak seimbang pikir Malphas. Malphas harus memikiran bagaimana cara memenangkannya. Tubuh Halphas terlihat kuat sekali.
Malphas menemukan pipa besi dan melemparkan ke arah Gremory. Gremory secepat mungkin menangkap dan langsung memukulkan ke arah Halphas, tetapi tangan Halphas yang beradu dengan besi itu dapat menahannya.
Malphas memikiran bagaimana bisa sebegitu kuat dapat menahan besi. "Apakah tenaga Gremory sudah habis?"
Mengunakan pipa besi Gremory berusaha menyerang kepala Halphas tetapi selalu ditangkis dengan tangannya.
Malphas terpaksa harus mengambil resiko, mengarahkan pistolnya jika tidak ingin badan Gremory semakin hancur. Sambil memimpin anak buahnya bertarung, Malphas menunggu kesempatan mengarahkan senjata ke arah mereka. Akhirnya peluang didapatnya saat tangan Halphas sibuk menangkis terus serangan Gremory bagian bawahnya kosong. Kedua Lutut Halphas langsung terkena besi panas milik Malphas. Kesempatan tidak sia-siakan Gremory langsung menghantamkan pipa besi itu ke arah lutut yang terluka.
Halphas menjerit kesakitan, dengan sisa tenaganya Halphas menghantam tubuh Gremory membuat Gremory jatuh dan tidak sanggup berdiri lagi. Ketika Halphas akan menyerang lagi, justru terjatuh kakinya sudah tidak kuat menyangga tubuhnya.
Saat akan menembak kembali ke arah Halphas, justru Malphas direpotkan oleh anak buah lawan yang lain.
Setelah pertarungan unggul di pihaknya anak buah musuh mulai lari meninggalkan pertarungan.
Kondisi Gremory yang terluka parah membuat Malphas tidak bisa mengejar mereka.
Malphas menyelamatkan barang mereka dari perampokan.
Kondisi Gremory mengalami luka yang parah, butuh waktu lama untuk memulihkannya.
Abaddon yang khawatir kondisi anak buah sekaligus temannya memanggil dokter terbaik untuk segera menyembuhkannya. Dokter menyarankan mengunakan heroin untuk menahan rasa sakit. Tetapi Abaddon marah tidak setuju. Selama Gremory bisa bertahan, Abaddon tidak akan mengunakan benda haram itu. Apollyon yang mendengar menyimpannya dalam hatinya, sejak itu Apollyon tidak akan membiarkan orang dekatnya memakai barang haram itu.
Selama tiga bulan Gremory terbaring tak berdaya, setiap ada kesempatan Malphas selalu mengunjunginya. Karena kesibukan Abaddon, justru Malphas terlihat lebih sering menemani Gremory.
Melewati beberapa pertarungan dengan kemenangan membuat wilayah Abaddon semakin besar. Abaddon juga membantu mereka yang berdarah sama dengannya untuk semakin berkuasa di daerah lainnya. Keluarga Demon semakin berpengaruh hampir diseluruh Italia.
Di tempat lain ....
Markas Gangster Mafia Costra Valerido
Para pimpinan tua mengadakan rapat tertutup.
"Kita tidak bisa terus mengalah."
"Kekuatakan kita semakin melemah, tidak ada dari generasi muda yang berjiwa besar dan memiliki kemampuan seperti kita dulu."
"Azazel tidak tahu diri, dia tidak menghargai God Bless yang kita berikan."
"Semua salah Oeillet dan Ronove sialan yang merusak rencana kita."
"Tidak juga ..., seandainya Oeillet tidak berbuat itu, Azazel memang bajingan tidak ingat budi kita, Azazel memang ingin berkuasa," ayah Oeillet membela putrinya saat rapat.
Mereka para mafia tua yang licik yang memiliki masa jaya di masa lalu, di saat mereka masih muda dan memiliki kekuatan fisik serta otak yang cerdas.
Mereka merencanakan memanfaatkan Azazel muda yang cerdas dan tangkas dalam segala pertarungan. Mereka memberikan Oeillet sebagai God Bless kepada Azazel dengan tujuan sebagai menantu keluarga Costra Valerido Azazel harus mengabdi kepada mereka.
Tetapi mereka tidak bisa memaksakan rencana itu kepikiran Azazel.
Bagi Azazel, perkawinanya dengan Oeillet hanya sebuah barter saling menguntungkan, keluarga Costra Valerido memilihnya karena sudah melihat kemampuan seorang Azazel muda.
Hanya Sierene lah God Bless sesungguhnya bagi Azazel, Sierene jatuh cinta padanya karena melihat ketampanan Azazel bukan karena kemampuannya. Di saat Azazel muda baru menyelesaikan pendidikan keras di tangan seorang capo bertangan dingin, Sierene sudah berhubungan dengannya, mereka memadu cinta walaupun ditantang oleh keluarganya, keluarga De Rozza.
Karena terlalu mencintai anak mereka, keluarga De Rozza dengan terpaksa akhirnya setuju memberikan God Bless kepada Azazel muda dengan merestui perkawinan mereka. Keputusan yang terpaksa itu justru menghasilkan hal yang menguntungkan bagi keluarga De Rozza di masa akan datang.
Azazel menghormati dan setia kepada orang yang memberi God Bless kepadanya. Sampai kematiannya Azazel selalu melindungi keluarga De Rozza dari segala ancaman pihak lain.
Kembali ke rapat Costra Valerido ....
"Kematian Oeillet membuat kita sudah tidak memiliki hubungan dengan Demon."
"Kita memiliki kekayaan membayar petarung bayaran, tetapi mereka semua tidak setia, setiap mengalami kekalahan mereka menghilang entah kemana."
"Kita harus mencari seseorang berbakat dari darah kita sendiri jika ingin bertahan."
"Mereka semua terlalu pengecut, mereka sudah terlalu banyak menikmati dari hasil kita di masa muda, kita harus menampar mereka supaya mereka tersadar apa yang terjadi sebenarnya."
"Sudah terlambat! Seandainya mereka sadar, kitalah yang patut disalahkan karena terlalu memanjakan mereka."
"Memberikan God Bless kepada seseoranglah jalan terakhir kita, temukan seseorang yang pantas menjadi lawan Azazel."
"Bagaimana jika orang itu menghianati kita lagi seperti Azazel bajingan itu."
"Kita terpaksa melakukan jika tidak ingin semakin hancur, kita semua sudah tua sudah tidak memiliki kekuatan seperti saat kita muda."
"Jika ada pemecahan lain untuk masalah ini aku lebih setuju jika kita tidak mengulang kesalahan lagi."
"Siapa yang akan kita beri keberuntungan ini."
"Bagaimana jika kita bergabung dengan Ronove."
"Memberikan God Bless kepada keluarga Ronove seperti dengan kita membuangnya ke laut!"
"Benar anak-anak Ronove tidak seperti ayahnya, mereka hanya mengandalkan tenaga saat bekerja, otak mereka semuanya tolol."
"Bagaimana dengan keluarga Lauviah, mereka mafia kecil yang mulai berkembang berkat pimpinan Damian Lauviah."
"Aku sering mendengar namanya, Lauviah bersaing dengan Demon saling berebut kekuasaan akhir-akhir ini."
"Aku tidak setuju, Damian terlalu licik untuk kita manfaatkan, mungkin dia akan menyakiti kita lebih dari yang dilakukan Azazel."
"Selama kita masih hidup, aku percaya kita bisa mengendalikan Damian."
"Bagaimana jika kita meninggal, kita akan meninggalkan racun di tubuh keturunan kita!"
"Setelah Damian menghabisi Demon, kita buang racun itu!"
"Bagimana jika racun itu sudah semakin kuat menguasai tubuh kita."
"Tegakah kita membuat putri kita menjanda."
"Kita sudah tidak mempunyai pilihan lain, inilah resiko hidup di dunia hitam."
"Jika tidak ada jalan lain, baiklah kita lakukan rencana ini. Siapa dari putri kita yang cocok menjadi God Bless kali ini."
"Hanya Verrine Costra Valerido yang cocok, walaupun ini sebuah konspirasi rencana untuk menyelamatkan kita, kita harus tanya pendapatnya."
"Benar ... kita tidak boleh memaksanya jika anak itu tidak setuju."
"Semoga gadis itu lebih pintar dari Oeillet."
"Verrine gadis pintar, sayang dia di lahirkan sebagai wanita, jika dia lahir sebagai seorang pria, kita tidak akan memiliki masalah seperti saat ini."