webnovel

GITA

Entah mengapa sepertinya Barra jatuh begitu dalam dengan perasaan sukanya itu? Seharusnya Barra tidak boleh mengikuti perasaan suka itu pada Gita. Usia mereka berbeda jauh dan Gita juga masih bersekolah. Tapi, menahan perasaan itu terus membuat Barra gelisah. Kalau yang seperti itu disebut jatuh cinta, ya, Barra setuju dan mengakui kalau Barra jatuh cinta pada Gita. Kenapa Barra berkata begitu? Gita bahkan menganggapnya seperti kakak laki-lakinya sendiri. Lagipula, Gita juga baru saja menerima perasaan teman sekelasnya. Lalu Gita harus apa? Gita terus resah menanggapi pernyataan Barra padanya. Saat cinta datang tanpa peringatan, tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana, serta pada siapa akan berlabuh. Ini bukan kisah romansa berbau CEO ataupun Mafia dengan kehidupan kaya raya. Ini hanya kisah biasa dari Barra, pemuda 23 tahun yang jatuh cinta pada Gita, gadis remaja yang masih bersekolah. Tanpa pertanda apapun, Barra dipertemukan dengan Gita dan perasaan aneh menggelitik Barra rasakan pada pandangan pertama. Ya, Barra jatuh cinta. Dan anehnya, hatinya berlabuh pada Gita, si gadis remaja yang baru mengenal apa itu rasa suka pada lawan jenis. Kisah cinta mereka diliputi dengan banyak air mata hingga kisah ini berakhir, tanpa menghilangkan kebahagiaan Barra dan Gita dengan banyak tokoh lainnya. Kisah ini terinspirasi dari pernikahan dini yang marak di lingkungan sosial. Semoga dengan membaca kisah ini, kita semua dapat mengambil pelajaran bahwa pernikahan dini tidak seindah yang dibayangkan, namun juga tidak seburuk dan semenakutkan yang dipikirkan.

Knisa · perkotaan
Peringkat tidak cukup
316 Chs

DI MANA GITA?

Di dalam gudang sesempit itu, Gita sudah sangat kesusahan bernafas. Dan sudah terlalu lelah berdiri mencari udara dari lubang angin yang sempit.

Gita sudah merasa lelah berdiri menjinjitkan kaki terlalu lama di sana.

Sekuat apapun Gita, dirinya hanyalah gadis remaja yang tubuhnya memiliki batas bertahan.

Dengan pandangan mata berkunang yang semakin meredup dan gelap, tubuh ramping Gita limbung dan akhirnya terhatuh ke bawah.

Brugh!

***

Bel akhir pelajaran telah berbunyi. Para siswa beranjak meninggalkan sekolah menuju tujuan yang berbeda-beda. Begitu juga dengan siswa di kelas Gita. Tapi Gita tidak juga terlihat sejak pelajaran olahraga usai.

"Dimas! Kamu lihat Gita? Dia belum balik lagi ke kelas, kan? Dari jam olahraga sampe sekarang? Ini tas sama bukunya masih utuh, loh!" tanya Zaki pada Dimas berharap Dimas tahu keberadaan Gita.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com