Pagi ini Ariel sudah menguap berkali-kali karena semalam tidak bisa tidur nyenyak. Dia belum mendapatkan kamar kos dan harus menunggu hingga akhir bulan agar bisa satu kos dengan Paty dan Ayu. Ariel terpaksa menumpang di kamar Paty dan tidur di kasur tambahan berbahan busa berukuran single bed di lantai. Awalnya menyenangkan bisa tidur sekamar dengan sahabatnya, tapi setelah tiga malam dia mulai merindukan privasinya. Di Surabaya dia tinggal di apartemen mewah, sekarang dia tinggal di kamar 3x3 dengan fasilitas seadanya. Di Surabaya dia memiliki supir pribadi yang mengantar-jemputnya ke kantor, disini dia jalan kaki pulang pergi ke kantor. Di Surabaya dia diperlakukan istimewa oleh karyawan Andres, disini dia hanya mahasiswa magang dan bukan siapa-siapa. Paty menaruh secangkir kopi yang masih mengepul di samping komputernya. Ariel tersenyum sambil mengucapkan terima kasih. Meski kisah cintanya berakhir tragis, Ariel bersyukur memiliki sahabat dan keluarga yang mencintainya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com