Arcdemon adalah monster humanoid yang muncul dari dalam portal. Wujud mereka serupa dengan zombie, hanya saja mereka memiliki kulit yang lebih keras.
Untuk mengalahkan Arcdemon yang memiliki kekerasan kulit yang tinggi itu, Aditya, ksatria para umat manusia, dibekali oleh kekuatan dewi yang ada di Dignity Weapon mereka.
Dengan menggunakan Prisma Stone berelemen, Dignity Weapon para Aditya dapat menghabisi Arcdemon dalam pertarungan.
Tak menentunya waktu portal untuk terbuka membuat mereka yang masih terjebak di area pertempuran harus menunggu setelah portal terbuka.
Karena resiko untuk mengamankan warga sipil dengan diketahuinya musuh yang terlihat lebih kecil daripada terburu-buru untuk keluar.
Dengan rencana seperti itu, Mr. Pan dan Jerry bersama dengan lima orang warga sipil menunggu di satu bangunan sebelum portal benar-benar terbuka.
Portal dimensi. Sebuah lubang antar ruang dan waktu yang tiba-tiba saja muncul semenjak lima puluh tahun yang lalu. Lubang yang terbuka itu selalu saja mengeluarkan banyak monster humanoid yang ganas.
Alasan itulah kenapa setiap kali portal akan terbuka di suatu tempat, dapat dipastikan area di sekitar portal akan mengalami kerusakan. Yang bisa dilakukan oleh warga sipil adalah mengungsi dan menunggu Aditya untuk membereskan semua Arcdemon sebelum portalnya tertutup.
Dua Aditya beserta lima warga sipil yang dipandu oleh Mata Pengawas yang melihat dari luar bangunan terus menunggu.
Tak jauh dari tempat mereka berlindung, di atas tanah dengan jarak kisaran 20 meter, sebuah fenomena antar ruang dan waktu terjadi.
<Terbuka>
Informan memberitahu semua Aditya.
Dari portal yang sudah tetrbuka, keluar sebuah tangan monster.
Aura yang sangat mengerikan mulai terpapar seiring munculnya sebuah kepala dari dalamnya.
Setelah kepala Arcdemon itu keluar seutuhnya, dia langsung berteriak kencang yang mengerikan,
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"
"Damn, aku benar-benar gak bisa terbiasa dengan teriakan sangkakala itu," cetus Jerry.
Beberapa Arcdemon turun ke tanah dan membuat getaran yang cukup kuat.
Monster humanoid dengan tinggi dan tubuh dua kali lipat dari manusia normal.
Lima menit setelah portal terbuka, tercatat ada setidaknya 23 Arcdemon dengan tingkat keagresifan sedang. Namun dalam radius sepuluh meter mereka sudah meratakan tempat tinggal pemukiman.
Regu penyelamat sudah beranjak dari persembunyian dan mulai berlari menjauh. Meskipun mereka sudah bergerak secara sembunyi-sembunyi, ada tiga Arcdemon yang menyadari keberadaan mereka dan mulai mengejar.
"Jerry!"
"Dimengerti!"
Jerry yang awalnya berlari di depan keluar dari jalur pelarian untuk berganti posisi ke belakang. Di belakang Jerry, Mr. Pan sudah siap dengan pedang besar satu tangannya.
Mereka bertujuh tetap berlari. Namun tiga Arcdemon di belakang sudah mau mengejar.
Mr. Pan mengambil posisi untuk menebas dari bawah sambil berlari.
[Wind Majesty – Offense Move : Wind Crash Dash]
Garis lurus ayunan pedang dari bawah ke atas mengeluarkan angin kencang yang membelah lurus ke depan.
Satu Arcdemon jatuh terbelah dua. Sisanya langsung bereaksi dengan mengambil jarak yang lebih jauh satu sama lain. Membagi ke dua sisi.
"Jerry! Posisi sayap!"
Jerry dan Mr. Pan mengubah posisi dengan berlari di sisi samping para warga sipil.
Satu Arcdemon yang tak sabaran langsung menerjang ke sisi dimana Jerry yang menjaga.
[Earth Majesty – Defense Move : Counter Thrust]
Jerry menangkis serangan Arcdemon, dan efek dari mantranya mendorong Arcdemon ke belakang.
[Wind Majesty – Offense Move : Rush Slash]
Arcdemon yang terdorong ke belakang ditebas dengan kecepatan tinggi oleh Mr. Pan.
Arcdemon yang berada di sisi yang kosong memanfaatkan momen sejenak itu dan segera melompat seperti katak.
Momen itu benar-benar cepat, salah satu warga sipil yang masih berlari menyadari kengerian itu dan hendak berteriak. Namun ksatria pemberani dengan cepat bertindak.
[Earth Majesty – Offense Move : Thrust Leap]
Jerry dengan cepat melompat dan menangkis serangan Arcdemon. Dorongan dari mantra Jerry juga mendorong Arcdemon ke belakang bersamaan dengan Jerry.
Mereka berdua menubruk rumah dengan Arcdemon di bawah dan Jerry di atas.
Arcdemon yang tak berdaya untuk sesaat langsung dihabisi oleh Jerry.
[Offense Move : Strike Jab]
Dengan pedang Jerry menusuk tepat di tengah dada Arcdemon.
Arcdemon yang ditusuk berteriak kencang seperti kesakitan. Selang beberapa detik tubuhnya terurai seperti kayu yang sudah menjadi abu dan menghilang di terpa angin.
Jerry menarik nafas dalam sewaktu berdiri. Bertarung dengan melindungi warga sipil sebenarnya bukan keahliannya. Tetapi seperti yang dibilang Mr. Pan, regu ini membutuhkan Defender Class berelemen dan Jerry tak punya pilihan lain selain melakukan yang terbaik.
Sewaktu Jerry masih berada dalam renungannya, Informan memberi instruksi.
<Jerry, cepat kembali ke posisimu>
"Baik, pak!"
Ini bukan saatnya untuk merenung. Lagipula yang lebih dia khawatirkan adalah rekan sesama Defender Class-nya yang bersama tim penyerang.
_____________
Rio berusaha untuk menolong, tapi dia cukup bingung siapa dan bagaimana dia harus menolong mereka.
Apa yang dilakukan Offense Class membuatnya ragu bagaimana dia harus bergerak. Karena yang mereka lakukan adalah bergerak secara ceroboh dan sia-sia hanya untuk menghabisi satu Arcdemon.
[Fire Slash]
[Wind Thrust]
[Water Dash]
[Fire Jab]
Yang mereka lakukan hanyalah menyerang dengan menggunakan Basic Offense Move dengan mantra yang aktif.
Dari tujuh hingga sepuluh serangan mereka memang mengenai dan sanggup menghabisi satu Arcdemon, tetapi kalau mereka terus menyerang dengan cara seperti itu, mereka akan lebih cepat kehabisan tenaga dan ruang terbuka untuk diserang akan semakin lebar.
Ditambah masih ada cukup banyak Arcdemon untuk diatasi, dan mereka sudah cukup membuang banyak waktu hanya untuk mengurus masing-masing Arcdemon.
'Sama sekali tak ada kerja sama. Yang mereka lakukan hanyalah menyerang dengan cara sendiri dan membiarkan senjata mereka yang mengurus lawan mereka.'
Rio tak habis pikir. Sebagai Defender Class seharusnya dia menerima sebuah perintah dari pemimpin regu, tapi dia lupa kalau dia tak menanyakan siapa pemimpin regunya, atau mereka yang sejak awal memang tak membutuhkan bantuannya.
'Kalau begini terus, akan ada korban di antara mereka.'
Meskipun begitu, tentu saja seorang Defender Class takkan membiarkan ada korban jiwa dari Offense Class yang dia lindungi.
"Hei, kau, beri aku ruang!"
Rio menerjang ke salah satu rekan yang sedang kesulitan dan menangkis serangan Arcdemon.
"Serang dia!"
...
"Tunggu apalagi!"
[Offense Move : Ember Swing]
Dengan satu serangan, Arcdemon yang mereka lawan lenyap.
Rio langsung pergi ke rekan kedua dan melakukan hal yang sama. Menangkis serangan Arcdemon, menjadi umpan dan memaksa rekannya untuk menyerang.
Rasa puas mengisi kebanggaan Rio karena dia melakukan tugasnya dengan baik. Namun apa yang Rio tak tahu sangat membahayakan bagi dirinya.
-
Beberapa menit sebelum portal terbuka. Satu Aditya yang terlihat seperti pemimpin regu memberikan perintah ke seluruh tim selain Rio.
"Jangan meminta bantuannya. Kalau kalian meminta, kalian akan dipermalukan dengan sangat tak enak dari regu ini setalah pertarungan ini."
Semua orang tampak tak menyangkal dan malah terlihat senang dengan perintah itu.
"Tapi bagaimana kalau dia sendiri yang memberikan kita bantuan, bos?"
"Kalau dia memang seniat itu untuk membantu kita, kita berikan saja dia satu Arcdemon untuk dihabisi sebagai penutup."
Sekali lagi, tak ada yang menyangkal, dan malahan semua orang tersenyum sangat senang dengan hal itu.