webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

53. Bom Meledak

Lalu tiba-tiba, sebuah kecupan manis mendarat di pipinya dengan lembut.

Pradita langsung terkena sengatan listrik seribu volt hingga ia tak sanggup bergerak. Ia masih lusuh, bau ketek, belum mandi, masih mengenakan baju olahraganya, mulutnya bau baso, dan pipinya mungkin ada noda debu atau polusi.

Lidah yang sempat ia regangkan kini mendadak kelu. Ia tak sanggup berkata-kata. Semua persendiannya dan otot-ototnya mengeras. Pradita hanya bisa mengerjap-ngerjap sambil memasang wajah tegang.

Bara meremas tangannya dengan lembut sambil tersenyum. Kemudian, ia menegakkan tubuhnya. "Makasih ya, Dita karena udah masak buat aku, kasih aku makan, terus kita makan bareng. Aku seneng banget."

Pradita menelan ludah. "Hhhmmm … Heem."

Ia hanya bisa mengeluarkan suara gumam tidak jelas dari mulutnya sambil mengangguk cepat. Pradita mungkin seharusnya protes atas tindakan Bara yang barusan itu, tapi ia sungguh tak ada tenaga untuk protes.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com